kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog segera impor kedelai 20.000 ton


Senin, 02 September 2013 / 08:30 WIB
Bulog segera impor kedelai 20.000 ton
ILUSTRASI. Harga saham GOTO akan terkoreksi lebih dulu dalam jangka pendek seiring dengan sentimen pasar global.


Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Akhirnya, Perum Bulog mengantongi Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan pada Jumat (30/8). Dengan modal izin itu, perusahaan logistik plat merah ini akan segera merealisasikan impor kedelai sebanyak 20.000 ton. Rencananya, kedelai impor akan didatangkan dari Amerika Serikat.


Rito Angky Pratomo, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog menjelaskan, untuk mendatangkan kedelai impor itu, Bulog butuh waktu paling cepat sekitar 45 hari-48 hari. "Kita akan segera lakukan konsolidasi lagi, artinya selama tiga hari ke depan akan kita konkretkan," kata Angky, Minggu (1/9).


Setelah kedelai impor tersebut masuk, Bulog berjanji akan memfokuskan untuk melayani kebutuhan kedelai anggota Gabungan Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo). Pasalnya, Bulog sudah menandatangani kesepakatan dengan Gakoptindo untuk menyuplai kedelai kepada para anggotanya.


Selain impor kedelai dari dalam negeri, Bulog juga menyerap kedelai lokal. Sayang, serapan kedelai lokal baru mencapai 17 ton, yakni dari daerah Sigli, Aceh.


Angky menjelaskan, untuk mendapatkan kedelai tersebut, Bulog membeli dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, yakni Rp 7.000 per kg. Sementara untuk harga jualnya, Bulog membandrol Rp 7.700 per kg.


Selain Aceh, Bulog juga akan menyerap pembelaian kedelai dari beberapa wilayah lain seperti Palembang, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi Selatan.

Stok kedelai dilepas

Aip Syarifuddin, Ketua Umum Gakoptindo minta supaya stok stok kedelai sebanyak 350.000 ton yang ada di gudang-gudang para importir dilepas. Tujuannya supaya harga kedelai tidak tambah tinggi.

Berdasarkan data Gakoptindo, harga rata-rata kedelai sekitar Rp 8.900 hingga  Rp 9.000 per kilogram (kg). Di Jawa Tegah, harga kedelai pada Agustus 2013 mencapai Rp 9.000 per kg. Padahal bulan lalu, harga kedelai masih bertengger di level Rp 7.600 per kg.


"Tahun lalu, harga kedelai tertinggi sekitar Rp 7.800 per kg terjadi pada bulan September," ujar Rifai, Sekretaris Pusat koperasi tahu tempe Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×