Reporter: Abdul Basith | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog siap menyerap sesuai penugasan yang diberikan oleh pemerintah. Penyerapan tersebut termasuk target 2,2 juta ton beras hingga Juni 2018.
"Kami siap laksanakan penyerapan 2.2 juta ton setara beras sampai dengan Juni 2018," ujar Direktur Pengadaan Bulog, Andrianto Wahyu Adi kepada Kontan.co.id, Kamis (1/2).
Demi memenuhi target serapan, Bulog menggunakan data dari pemerintah serta internal milik Bulog. Namun, sebagian besar menggunakan dana Bulog.
Adrianto bilang, anggaran pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disiapkan mencapai Rp 2,5 triliun. Angka tersebut dinilai dapat digunakan untuk menyerap sekitar 300.000 ton setara beras.
Beras yang dibeli dengan anggaran tersebut digunakan untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP). "CBP 2018 ada anggaran pemerintah guna pengadaan kurang lebih 300.000an ton," terang Adrianto.
Menurut Adrianto, penugasan untuk penyerapan beras dan jagung merupakan tugas Bulog. Hal itu terdapat dalam Peraturan Presiden (Perpres) no. 48 tahun 2016 tentang penugasan Bulog dalam rangka ketahanan pangan.
Penyerapan tersebut ditujukan juga untuk buffer stock. Namun, berbeda dengan jagung dan beras, Bulog tidak memiliki fungsi penyimpanan bagi komoditas bawang merah.
Karakter bawang merah yang tidak bisa disimpan lama membuat Bulog tidak diharuskan menjalankan fungsi buffer stock. Namun, Bulog tetap akan melakukan penyerapan bawang merah apabila ditugaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News