kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Energi Mega Persada (ENRG) Alokasikan Capex US$ 150 Juta di Tahun 2024


Jumat, 26 April 2024 / 18:06 WIB
Energi Mega Persada (ENRG) Alokasikan Capex US$ 150 Juta di Tahun 2024
ILUSTRASI. Energi Mega Persada (ENRG) mengalokasikan capex di tahun 2024 lebih tinggi dari realisasi capex di 2023


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten minyak dan gas (migas) PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 150 juta untuk tahun 2024  yang akan dialokasikan untuk kegiatan pengeboran atau drilling, di mana kegiatan tersebut akan difokuskan untuk menambah cadangan minyak dan gas.

Director & Chief Investor Relations Officer ENRG, Herwin W. Hidayat mengatakan realisasi capex perusahaan pada sepanjang tahun 2023 adalah sekitar US$ 125 juta. Adapun target capex di tahun 2024 adalah sekitar US$150 juta.

"Artinya ada peningkatan sekitar 20% untuk capex perusahaan dari tahun 2023 ke 2024," kata Herwin kepada KONTAN, Jumat (26/4).

Emiten migas yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini menargetkan produksi minyak dan gas meningkat sebesar 10% - 15% atau sekitar 37-38 ribu barel ekuivalen per hari di tahun 2024.

Herwin menuturkan, di sepanjang tahun 2023 lalu ENRG berhasil memproduksi sekitar 5.700 barel minyak per hari dan 164 juta kaki kubik gas per hari dari aset2-aset migas yang dioperasikan oleh perusahaan.

Baca Juga: Pemerintah Pacu Lelang WK Migas, Group Bakrie (ENRG) Buka Peluang Akuisisi Aset Baru

"Di tahun 2024 ini, kami berharap dapat meningkatkan produksi migas kami sebesar 10-15% dari tahun lalu," ujar Herwin.

Ia menuturkan, perlu diingat bahwa selain pertumbuhan produksi dari aset-aset yang sudah ada (pertumbuhan organis), ENRG juga sedang dalam proses akuisisi atas dua aset minyak yang ada di Riau, Sumatra.

Kedua aset ini berproduksi secara komersial dan diharapkan proses akuisisi ini dapat diselesaikan di semester pertama tahun 2024 ini. 

Lebih lanjut, Herwin menyampaikan, saat ini lebih dari 90% dari produksi migas berasal dari empat aset yang dioperasikan ENRG, yaitu aset gas Bentu (Riau), aset gas Kangean (Jawa Timur), aset minyak Malacca (Riau), dan aset gas Sengkang (Sulawesi Selatan).

Rencananya, kata Herwin, di tahun ini fokus mengoptimalkan produksi migas dari ke empat aset tersebut. Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pengeboran di sumur-sumur eksplorasi dan pengembangan, serta pemetaan lokasi cadangan migas di aset-aset lainnya seperti di Tonga dan Gebang (keduanya di Sumatra Utara), Korinci Baru (Riau), Wilayah Kerja - B (Aceh), dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×