kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bumi Resources Minerals (BRMS) dorong pengembangan produksi emas


Jumat, 19 November 2021 / 17:04 WIB
Bumi Resources Minerals (BRMS) dorong pengembangan produksi emas
ILUSTRASI. tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Foto: Dok.Bumi Resources Minerals


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kian serius mendorong pengembangan emas dalam lini bisnis perusahaan untuk beberapa tahun mendatang.

Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengungkapkan saat ini produksi emas baru dilakukan dari satu fasilitas pabrik pengolahan bijih emas di Palu berkapasitas 500 ton per hari.

Nantinya, jika seluruh rencana pembangunan pabrik pengolahan terwujud, maka kapasitas pengolahan bakal meningkat menjadi 10.500 ton per hari. "Perlu diingat pabrik kedua (di Palu) dengan kapasitas 4000 ton per hari baru akan kami selesaikan di bulan Mei-Juni tahun depan," jelas Herwin dalam Public Expose Virtual, Jumat (19/11).

Herwin menambahkan, ekspansi proyek emas di Palu akan didanai dari hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I yang sudah dilakukan pada Maret 2021 lalu dan juga kredit investasi. Pengembangan ini akan meliputi pembangunan pabrik pengolahan kedua berkapasitas 4.000 ton per hari dengan estimasi biaya US$ 48 juta bersumber dari fasilitas pinjaman. 

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) targetkan kinerja konsisten hingga tutup tahun

Kemudian, dana hasil PUT I alias right issue I sebesar US$ 23 juta bakal dialokasikan untuk  pengeboran 1 prospek emas di Poboya, Palu dengan estimasi cadangan sekitar 5 juta ton bijih. Serta pengeboran 4 prospek emas lainnya dengan total cadangan sekitar 15 juta ton.

Selanjutnya, pembangunan pabrik pengolahan ketiga dengan kapasitas 4.000 ton per hari akan dilakukan pada kurun Juni 2022 hingga Februari 2024. Proyek yang menelan investasi sekitar US$ 48 juta ini akan didanai dari hasil right issue Maret lalu. Pengembangan emas juga bakal dilakukan melalui ekspansi proyek emas di Gorontalo.

Merujuk paparan BRMS, pengembangan emas di Gorontalo akan meliputi pembangunan pabrik pengolahan sebesar 2.000 ton bijih per hari dengan estimasi biaya US$ 29 juta. Kemudian, biaya sebesar US$ 21 juta untuk fasilitas pendukung proyek tambang, kemudian kegiatan pengeboran 2 prospek emas di Motomboto dengan estimasi biaya total US$ 29,25 juta dimana sebesar US$ 5,25 juta telah dipenuhi dari dana right issue yang pertama.

Selanjutnya, pembangunan infrastruktur hauling road sepanjang 30 km dan lebar 12 meter dengan estimasi US$ 24 juta serta tailing management facility sebesar US$ 10 juta dan pengadaan peralatan berat dan perlengkapan lain sebesar US$ 3 juta.

Kendati demikian, Herwin memastikan pengembangan proyek emas di Gorontalo bergantung pada disetujuinya rencana PUT II BRMS oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Masih menunggu dapatnya efektif dari OJK karena sumber pendanaannya dari penawaran umum terbatas yang kedua," imbuh Herwin.

Adapun, BRMS telah menyampaikan prospektus mengenai rencana PUT II kepada OJK pada 13 Agustus 2021 lalu. Harga pelaksanaan PUT II adalah Rp 70 per lembar saham dengan total saham baru yang diterbitkan sebesar 23,67 miliar saham.

 

BRMS menargetkan bisa memperolah sekitar Rp 1,65 triliun dari pelaksanaan PUT II. Adapun, right issue BRMS memiliki dua pembeli siaga yakni Summer Ace Ventures Limited siap membeli hingga 17.915.924.714 saham baru yang diterbitkan (76%), dan Hartman International Pte. Ltd siap membeli sebanyak 5.757.068.305 saham baru yang diterbitkan (24%).

Herwin memastikan, kehadiran sejumlah proyek pengembangan emas ini berpotensi mendorong kinerja perusahaan ke depannya. Herwin menjelaskan, pembangunan tambahan pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas yang lebih besar bakal menghasilkan peningkatan produksi emas, kenaikan penjualan dan keuntungan yang lebih besar. 

Sementara itu, upaya BRMS menambah cadangan pun diyakini bakal memberi dampak positif. "Kegiatan pengeboran dalam usaha meningkatkan cadangan dan sumber daya bijih emas diharapkan dapat berdampak terhadap umur tambang produktif yang semakin panjang," pungkas Herwin.

Selanjutnya: Manajemen BRMS: Pelaksanaan konstruksi proyek pertambangan Dairi dilaksanakan 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×