Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memulai uji coba fasilitas produksi dari tambang emas di Poboya, Palu, Sulawesi Tenggara. Tambang tersebut dikelola oleh anak usaha BRMS, yakni PT Citra Palu Minerals (CPM).
Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan, pengujian wet run atau dengan muatan di tambang Poboya telah diselesaikan perusahaan pada 22 Januari lalu. Dari situ, BRMS perlu melakukan penyesuaian sekaligus antisipasi agar seluruh peralatan tambang dapat berfungsi dengan baik.
Adapun uji coba produksi tambang emas dilaksanakan pada 23 Januari silam. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa mesin dan peralatan terkait mampu memproduksi Dore Bullion dengan kandungan emas di atas 45%.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) mulai uji coba dry run di tambang emas Poboya
Dalam pengujian pertama, BRMS dapat memproduksi 297 gram dore bullion. “Jumlah ini cukup memastikan bahwa fasilitas produksi kami di Poboya berjalan lancar,” ungkap Suseno dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (27/1).
Lantas, keberadaan fasilitas produksi tersebut, BRMS berencana memproduksi sekitar 100.000 ton bijih emas di tahun ini dan meningkat menjadi 180.000 ton bijih di tahun 2021 mendatang.
“Dore bullion yang telah diproduksi ini akan diproduksi lebih lanjut menjadi emas batangan di fasilitas smelter Logam Mulia di Jakarta pada bulan Februari tahun ini,” sambung Suseno.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) segera operasikan tambang baru, ini jumlah cadangannya
Sekadar catatan, BRMS memiliki 96,7% saham di CPM yang mengoperasikan konsesi tambang emas seluas 85.180 hektar di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Lokasi tambang Poboya yang menjadi bagian dari area konsesi tersebut diperkirakan memiliki cadangan bijih sebesar 3,9 juta ton dan sumber daya bijih sebesar 7,9 juta ton. Sedangkan kadar emas di lokasi tersebut diperkirakan di atas 4 g/t.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News