Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyatakan industri perkantoran saat ini masih dalam kondisi oversupply.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan, hal ini dapat dilihat pada penambahan ruang perkantoran baru dan juga proyek perkantoran yang sedang dikonstruksi di Jakarta dan sekitarnya.
"Dibandingkan dengan permintaan ruang kantor yang ada itu, masih lebih tinggi pasokan suplai ruang perkantoran," kata Hermawan kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5).
Saat ini, Bumi Serpong Damai memiliki beberapa proyek, antara lain di SML Thamrin Tower 1, 2, dan 3, Dimpo Space, Sopo Del Tower, Sinarmas MSIG Tower, dan Bakrie Tower. Tingkat okupansi perkantoran BSDE kurang lebih 80% sampai dengan 90%.
Baca Juga: Intip Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Properti di Tengah Gejolak Pasar
Untuk menyiasati sepinya penyewa atau pembeli ruang kantor, Bumi Serpong Damai perlu lebih jeli dalam melihat permintaan pasar.
"Seperti misalnya kami melihat, saat ini sebagian besar penyewa ruang kantor yang melakukan relokasi atau ekspansi cenderung memilih ruang yang siap pakai (pre-fitted) untuk meminimalisir expenditure mereka," ujar Hermawan.
Untuk menangkap potensi pasar tersebut, lanjut Hermawan, pemilik gedung dapat menyediakan ruangan yang siap pakai dengan lease term yang lebih panjang.
Baca Juga: Awal Kebangkitan Saham Properti
Hermawan menuturkan, upaya lainnya yaitu tren ruang kantor menjadi ruang komersial lain seperti community space dan experience center. Selain itu, keleluasaan perusahaan properti dalam menyewakan ruang perkantoran (size ruang kantor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tenant) sebagai salah satu strategi menyiasati permintaan ruang kantor.
Hermawan menambahkan, harga sewa di Bumi Serpong Damai cenderung stagnan dan penyesuaian kenaikan harga akan disesuaikan dengan kondisi besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News