Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengultimatum perusahaan pelat merah untuk bisa ekspansi ke Timor Leste sehingga tidak hanya bisa jago kandang.
"Saya akan melihat BUMN apa saja yang bisa ambil peluang bisnis di sini (Timor Leste)," terang Dahlan saat ditemui di Cafe Batavia, Jakarta, Rabu malam (2/1).
Menurut Dahlan, BUMN seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sudah lebih dulu masuk ke negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia tersebut. Telkom sendiri sudah membentuk PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), sebuah anak usaha yang akan mengurus operator GSM di sana. Sementara Bank Mandiri akan fokus menjual bisnis jasa perbankan, asuransi, hingga pembiayaan syariah di sana.
"BUMN perkebunan, pertambangan, atau infrastruktur bisa investasi besar-besaran di sana," jelasnya.
Di sisi lain, BUMN lain seperti penyaluran minyak dan gas serta listrik juga masih berpeluang tumbuh di Timor Leste. Sebab, sebagai negara berkembang, perlu sumber daya energi yang mumpuni. "Listrik paling potensial, lalu ada pelabuhan, perkebunan apakah sorgum bisa dijual di sana. Terus ada penyaluran BBM, Pertamina bisa menjual secara komersial ke sana," kata Dahlan.
Namun, menurut Dahlan, upaya untuk bisa ekspansi ke Timor Leste itu memang masih dalam perencanaan awal. Sebab, Telkom sendiri untuk bisa masuk ke sana memerlukan waktu hingga 1,5 tahun dan bisa menang tender proyek telekomunikasi serta memperoleh lisensi spektrum untuk layanan telepon seluler pada frekuensi 850 MHz, 900 MHz, dan 2.1 GHZ serta registrasi layanan provider di Timor Leste.
Dengan adanya lisensi tersebut, Telin siap untuk mengadakan layanan Global System for Mobile Communication (GSM) dan 3G di Timor Leste dengan total investasi kurang lebih 50 juta dollar AS untuk lima tahun pertama. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News