Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang April 2025, penjajakan bisnis (business matching) yang difasilitasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp 722,76 miliar atau setara US$ 43,74 juta.
Capaian April 2025 merupakan hasil dari 27 kegiatan business matching, mencakup 20 sesi presentasi bisnis (pitching) dan 7 pertemuan langsung dengan calon pembeli mancanegara.
Sebanyak 73 UMKM ambil bagian dengan menampilkan produk unggulan seperti fashion, kerajinan tangan, dekorasi rumah, kelapa parut kering, gula aren, produk olahan laut, buah segar, pakan ternak, serta aneka makanan dan minuman olahan.
Baca Juga: Kemenkomdigi Apresiasi 10 UMKM Terbaik pada Business Matching 2024
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengatakan, melalui pencapaian ini, Kemendag kembali mencetak capaian gemilang dalam mendorong ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Transaksi business matching pada April ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kami optimistis angka ini akan terus meningkat sebagai respons atas tantangan perdagangan global,” ujar Puntodewi melalui keterangan resminya, Jumat (9/5).
Puntodewi menyampaikan, dari total transaksi tersebut, sebesar US$ 32,20 juta sudah dalam bentuk pesanan (purchase order/PO), sementara US$ 11,54 juta merupakan potensi transaksi.
“Kegiatan business matching merupakan bagian dari program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Tujuannya, membuka akses pasar internasional bagi pelaku UMKM dan memastikan pendampingan dalam merealisasikan setiap peluang transaksi,” kata Puntodewi.
Baca Juga: Kemendag: Potensi Nilai Bisnis UMKM Capai US$ 130 Miliar, 64,5% Dikelola Perempuan
Secara kumulatif, sampai dengan awal Mei 2025, Kemendag telah menggelar 246 business matching dengan total transaksi mencapai USD 57,61 juta.
Dari jumlah tersebut, sebesar USD 36,11 juta berbentuk PO dan USD 21,49 juta berupa potensi transaksi.
Sebanyak 709 UMKM terlibat aktif dalam kegiatan tersebut berkat koordinasi dengan berbagai pembina UMKM seperti KADIN, Bank Indonesia, Bank BRI, Bank BNI, Bank Jatim, BCA, Bank BSI, Pertamina, Pelindo, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI), dan asosiasi dunia usaha lainnya.
Puntodewi menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, termasuk peran strategis perwakilan perdagangan di luar negeri seperti Atase Perdagangan, Konsul Perdagangan, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dalam menjembatani pelaku UMKM dengan pembeli global.
Baca Juga: Pameran PEVS 2025 Ditargetkan Raih Transaksi Rp 400 Miliar
“Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi dengan para pembina UMKM yang aktif dalam membina dan merekomendasikan pelaku usahanya. Kolaborasi solid menjadi kunci utama capaian positif ini,” tegasnya.
Selanjutnya: OJK Tindak Tegas! Layangkan 55 Peringatan Tertulis kepada 49 PUJK per April 2025
Menarik Dibaca: Transisi Menuju Musim Kemarau, Hujan Meningkat di Selatan Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News