kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Butuh listrik 75 MW, proyek smelter Feronikel Antam (ANTM) molor


Rabu, 06 Januari 2021 / 16:15 WIB
Butuh listrik 75 MW, proyek smelter Feronikel Antam (ANTM) molor
ILUSTRASI. Smelter milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum beroperasi. Meski konstruksi pabrik itu sudah mencapai 97% sejak 2019 lalu, namun pengoperasian smelter tersebut masih terganjal pasokan listrik. 

Senior Vice President Corporate Secretary ANTM Kunto Hendrapawoko mengatakan, penyelesaian proyek P3FH menjadi salah satu fokus Antam sekarang. Emiten tambang plat merah ini pun sedang mencari cara untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi proyek tersebut. 

"Saat ini P3FH sedang dalam proses penyediaan pembangkit listrik. Antam terbuka dengan berbagai peluang untuk segera merampungkan pengerjaan proyek P3FH untuk memastikan reliability, deliverables dan cost competitiveness," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (6/1).

Lebih lanjut Kunto bilang, pabrik feronikel (Feni) yang berada di Halmahera Timur (Haltim) ini akan mampu meningkatkan kapasitas feni yang dimiliki Antam. Nantinya, Pabrik Feni Haltim line-1 ini memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Baca Juga: Saham ANTM (Aneka Tambang) melesat (4/1), ini PER dan PBV terbaru

Antam telah menyelesaikan uji coba tanpa beban (no load test) terhadap pabrik tersebut, yang saat ini telah mencapai kemajuan konstruksi 98%. "Nantinya jika pembangunan telah selesai, pabrik Feni Haltim akan menambah portofolio kapasitas produksi total tahunan Antam menjadi 40.500 TNi," jelas Kunto.

Sayangnya, dia tak mengungkapkan kapan target pengerjaan proyek dan mengoperasikan smelter tersebut dapat dilaksanakan. Yang pasti, untuk memenuhi produksi smelter Feni Haltim ini, dibutuhkan pasokan listrik dengan kapasitas pembangkit sebesar 75 megawatt (MW).

Kunto pun tidak membeberkan dengan detail sejuah mana progres pengadaan pembangkit listrik saat ini. Dia hanya mengklaim, Antam akan memastikan tata kelola dan pelaksanaan pemenuhan pembangkit listrik ditempuh dengan metode paling cepat sesuai dengan praktik Good Corporate Governance.

"Berkenaan dengan hal tersebut, perusahaan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan pasar modal Indonesia ke depannya," ungkap dia. 




TERBARU

[X]
×