Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 1,66 triliun untuk periode 2025 hingga 2029. Belanja modal ini akan digunakan untuk ekspansi perusahaan di beberapa tahun mendatang.
Choong Kamloong, Direktur & Chief Financial Officer PT Eagle High Plantations Tbk, mengungkapkan bahwa BWPT berencana memperluas bisnis, meningkatkan kapasitas produksi, dan menjangkau seluruh pasar. Dengan demikian, perusahaan berharap bisa meningkatkan margin pendapatan selama lima tahun kedepan.
Dia memaparkan, dalam upaya meningkatkan produksi, BWPT juga melakukan penanaman baru dan replanting lahan. "Pada 2025 hingga 2028, target penanaman pohon baru mencapai 7.000 Ha, dan replanting lahan mencapai 14.585 Ha," kata Kamloong dalam Paparan Publik melalui virtual, Kamis (9/11).
Dengan demikian, kata Kamloong perusahaan berencana menambah 2 pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur dan 1 pabrik di Papua dengan total kapasitas mencapai 180.000 ton per tahun.
Saat ini, pusat operasional BWPT berada di Sumatera, Kalimantan, dan Papua dengan total luas lahan perkebunan 87.000 hektare dan kapasitas pabrik kelapa sawit mencapai 2,2 juta ton per tahun.
Kamloong menjelaskan, BWPT juga berencana mengembangkan pabrik kernel crushing plant di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Pabrik ini akan memiliki kapasitas pengolahan 200 ton per hari atau 60.000 ton per tahun.
Kamloong juga menambahkan bahwa BWPT juga meningkatkan kolaborasi dengan petani plasma untuk mendorong kualitas pohon dan hasil rendemen. Dengan peningkatan oil extraction rate, kedua pihak antara petani plasma dan BWPT sama-sama mendapat untung yang lebih baik.
Sementara itu, kata Kamloong, dalam ekspansi energi baru terbarukan, BWPT menargetkan seluruh pabrik kelapa sawit nantinya dapat mengoperasikan biogas dan biomassa. Di Kalimantan Tengah, perusahaan pada 2025 ini mengembangkan pembangkit listrik tenaga biogas.
Harga CPO Dapat Premium di Eropa
Sebagai informasi, Panel WTO telah mengeluarkan putusan yang mendukung posisi Indonesia atas sejumlah klaim utama dalam pengaduan terkait pengenaan bea masuk imbalan (countervailing duties) oleh Uni Eropa terhadap impor biodiesel asal Indonesia.
Panel WTO merekomendasikan agar Uni Eropa menyelaraskan langkah-langkahnya dengan kewajiban yang berlaku berdasarkan Agreement on Subsidies and Countervailing Measures (SCM Agreement).
Adapun, pengajuan sengketa dilakukan sejak tahun 2023 atas pengenaan bea masuk oleh Uni Eropa atas biodiesel dari negara Asia Tenggara yang tidak sejalan dengan aturan WTO. Keputusan WTO tersebut akan menjadi katalisator bagi perkembangan komoditas andalan ekspor Indonesia.
Dalam upaya menjangkau seluruh pasar sekaligus menerapkan praktik agronomi yang berkelanjutan, BWPT terus membuktikan diri dengan sejumlah sertifikasi seperti RSPO, ISPO, EUDR, dan SPOTT.
"Kami menargetkan seluruh PKS memiliki sertifikasi ISPO dan RSPO pada 2027 mendatang," terang dia.
Menurut Choong Kamloong, dengan kelengkapan sertifikasi, BWPT bisa mendapatkan harga jual CPO yang lebih premium karena tingkat ketelusuran dan keberlanjutan yang baik. Selain itu, dengan inisiatif keberlanjutan yang selaras dengan implementasi EUDR, produk CPO bisa menembus pasar Eropa.
Dia menjelaskan, BWPT memperoleh benefit atas dedikasi terhadap ESG, yaitu mendapatkan harga premium untuk setiap produk CPO yang dijual. “Walaupun 100% pasar kami domestik, tetapi mitra kami seperti Unilever dan Apical Grup membutuhkan produk yang sejalan dengan implementasi EUDR,” ucap dia.
Kinerja BWPT Terjaga
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), salah satu perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Indonesia, berhasil mencatatkan kinerja apik selama semester I-2025. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan dari sisi operasional dan juga penjualan minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).
Sebagai gambaran, hingga semester I-2025, Perseroan mencatatkan kinerja yang positif. Pendapatan usaha BWPT mencapai Rp2,77 triliun pada semester I-2025. Pendapatan tersebut meningkat 38,07% year-on-year (YoY) dari Rp2,012 triliun pada semester I-2024.
Berdasarkan produk, pendapatan BWPT per Juni 2025 berasal dari minyak kelapa sawit Rp2,41 triliun, inti kernel Rp324,04 miliar, dan tandan buah segar (TBS) Rp34,85 miliar. Penjualan produk tersebut meningkat dari perolehan pada semester I/2024, masing-masing senilai Rp1,84 triliun, Rp149,65 miliar, dan Rp20,61 miliar.
Beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp1,99 triliun per Juni 2025 dari sebelumnya Rp1,41 triliun. Namun, BWPT masih menghimpun lonjakan laba bruto menjadi Rp780,14 miliar dari Rp596,06 miliar per Juni 2024.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp171,88 miliar. Laba bersih tersebut naik 43,58% dari sebelumnya Rp119,70 miliar. Laba per saham pun meningkat menjadi Rp5,52 dibandingkan Rp3,85 per Juni 2024.
"BWPT optimistis kinerja perusahaan bisa bertumbuh seiring dengan peningkatan produksi dan tingginya harga CPO," ungkap Kamloong.
Sebelumnya Corporate Secretary Eagle High Plantations Rizka Dewi S menyatakan dari sisi operasional, produksi CPO dan PK meningkat sesuai dengan rencana, ditopang produktivitas kebun yang membaik serta kontribusi pembelian TBS dari pihak ketiga.
“Hal ini menunjukkan bahwa baik operasional maupun penjualan secara konsisten meningkat,” ungkap Rizka, kepada Vina Maulina Wartawan Kontan.co.id, Selasa (26/8).
Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, BWPT tercatat membukukan EBITDA sebesar Rp867,26 miliar dan margin 31,2%.
Kata Rizka, berkaca dari kinerja tahun lalu, pihaknya menargetkan pertumbuhan produksi TBS internal sepanjang 2025, seiring dengan profil tanaman yang berada difase produktif. Ekspansi kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur juga akan menambah volume produksi CPO.
“Katalis positif yang akan mendukung kinerja hingga akhir 2025 adalah harga CPO global yang stabil, peningkatan penjualan volume, serta efisiensi biaya dan optimalisasi operasional pabrik,” tuturnya.
Selanjutnya: Ruben Amorim Pastikan Lammens Tak Starter, Tiga Bintang MU Absen Lawan City
Menarik Dibaca: Daftar Drama Korea Kim Da Mi, Bintang Drakor A Hundred Memories
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News