Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Telekomunikasi Indonesia hingga Agustus mencapai 70% dari target tahun ini sebesar Rp 20 triliun. Penyerapan paling besar terserap untuk layanan seluler melalui Telkomsel Indonesia.
“Capex serapannya bagus, on target. Biasanya, capex besar di akhir tahun karena pesanan barang banyak di awal tahun. Sampai sekarang baru sekitar 65-70%. Pada akhir tahun akan meningkat,” kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah di kantor Kementrian BUMN, Senin (20/9).
Sebagian besar anggaran capex tersebut, kata Rinaldi dialokasikan untuk seluler melalui Telkomsel Indonesia, infrastruktur backbone, bradband Speedy dan sistem pendukung lainnya.
Untuk tahun depan, Telkom berniat untuk menggemukkan sedikit anggaran capexnya sebesar Rp 20,4 triliun. Dari anggaran sebesar itu, sekitar 65% untuk bisnis seluler, 15-20% untuk internet, dan sisanya untuk backbone berupa jaringan serat optik.
"Hingga akhir tahun, seluler dan internet naik, telepon kabel tetap. Estimasi kami, akhir tahun untuk reveneu masih single digit sekitar 5% ke atas,” tutur dia.
Jumlah pelanggan PT Telkomsel Persero per Agustus 2010 mencapai 93 juta pelanggan. Adapun, target pelanggan perseroan hingga akhir tahun sebesar 100 juta pelanggan.
Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atomosutarno mengungkapkan, pencapain tersebut didukung penjualan produk barunya, yakni Simpati Freedom. Jumlah pelanggan Simpati Freedom sejak dirilis pada Juli-Agustus 2010 sudah mencapai sekitar 7,8 juta pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News