kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Capri Nusantara Satu (CPRI) berencana menambah capex menjadi Rp 100 miliar


Senin, 01 Juli 2019 / 15:07 WIB
Capri Nusantara Satu (CPRI) berencana menambah capex menjadi Rp 100 miliar


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Capri Nusantara Satu Properti Tbk (CPRI) memutuskan menebar dividen kepada pemegang saham pada tahun buku 2020 dengan rasio 30% dari laba bersih. Keputusan ini berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung di Bellagio Mall, Kuningan, Jakarta, Senin (1/7).

Direktur Utama CPRI Jansen Subakti, menjelaskan rapat membahas enam agenda, yakni pengesahan laporan keuangan tahun buku 2018, pengangkatan direksi dan komisaris, laporan penggunaan dana initial public offering (IPO), penunjukan kantor akuntan publik, menetapkan honorarium dewan direksi dan komisaris, lalu memberi kewenangan kepada direksi untuk menetapkan honorarium.

"Untuk dana IPO yang diselenggarakan pada 11 April lalu, kami berhasil meraup Rp 85,4 miliar. Dana tersebut sebesar 50% akan digunakan untuk pembangunan resort dan beach club di daerah Nusa Penida, Bali.

Sebesar 40% untuk penyelesaian office tower dan convention hall di daerah Jakarta Timur, sementara 10% lainnya digunakan sebagai modal kerja," ujar Jensen, Senin (1/7).

Dengan perkembangan tersebut, penyerapan dana capex dari IPO pada semester I-2019 sudah 60%. Ke depannya, CPRI berencana menambah capex menjadi Rp 100 miliar dengan membidik dari pihak ketiga dan suntikan dana pemegang saham.

Lebih lanjut, pada tahun buku 2018, perseroan yang belum genap tiga bulan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, mengantongi peningkatan pendapatan 57,77% di angka Rp 2,25 miliar. Pada 2017, CPRI pendapatan CPRI ada di angka Rp 1,43 miliar.

Kontribusi pendapatan perseroan diakui Jansen secara dominan disokong oleh penyewaan ruang kantor. Hasil yang diraup mencapai lebih dari Rp 50 juta.

Walau demikian, laba kotor perusahaan turun 3,52% di angka Rp 780 juta. Pada 2017, CPRI meraup laba kotor Rp 810 juta. Penurunan laba kotor disebabkan oleh tambahan biaya perawatan gedung dan beban listrik.

Tak hanya itu, perseroan masih mendulang rugi sebesar Rp 45,81 miliar pada tahun 2018. Sementara jumlah aset perseroan meningkat signifikan menjadi Rp 158,64 miliar dari Rp 1,48 miliar pada 2017.

Kenaikan sebesar 77,32 miliar dipicu oleh pembelian tanah dan bangunan di Jatiwaringin, Bekasi, dan di Nusa Penida, Bali. "Bila proyek ini sudah siap dan digunakan pada 2020, kerugian kami pasti akan langsung tertutupi. Bahkan bisa berkontribusi sebesar 60%-70% pada pendapatan tahun yang akan datang," ungkap Jansen.

Adapun pada RUPS, CPRI turut mengangkat Hamdi Hassyarbani sebagai Komisaris Independen, sehingga jajaran direksi dan komisaris CPRI sampai 2020 adalah sebagai berikut:

Direksi
Direktur Utama: Jensen Subakti
Direktur: Riko Cahyo Pribadi
Direktur: Farida Aryani Joenaedi
Direktur: Jeamy Novemilya Tjahja
Direktur Independen: Arif Widi Widayat

Komisaris
Komisaris Utama: Abdullah Lewis Hidayat
Komisaris: Suparman Natawikanta
Komisaris Independen: Hamdi Hassyarbaini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×