kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Cara produsen ponsel menggenjot produksi di 2017


Jumat, 23 Desember 2016 / 08:54 WIB
Cara produsen ponsel menggenjot produksi di 2017


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sejumlah produsen ponsel memilih tidak ekspansi tahun depan namun meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan shift kerja karyawan di pabrik.

Misalnya saja Lenovo yang tidak akan menambah line perakitan di pabrik maklon PT Tridharma Kencana (TDK). "Saat ini sudah ada 3 line produksi Lenovo dan 2 line Moto, kapasitas bisa 200K per bulan. Kami akan maksimalkan line produksi yang ada, kalau kurang baru kami tambah," ujar Adrie R. Suhadi,” Managing Director, Lenovo-Moto Smartphones kepada KONTAN, Senin (19/12)

Meski demikian Lenovo tetap berupaya memaksimalkan utilisasi pabrik. "Kami akan menambah shift karyawan pabrik," ujar Adrie.

Adrie menampik pengereman ekspansi karena kondisi ekonomi yang belum stabil. Dirinya belum bisa menyebutkan berapa besar peningkatan produksi tahun ini. "Yang jelas ada peningkatan karena portofolio dual brand Lenovo dan Moto," kata Adrie.

Sedangkan OPPO sudah menghentikan produksi ponsel 3G sejak awal tahun. "Terakhir produksi 3G di Q1 tahun ini ada Neo 7 dan Neo 5 (16GB)," ujar Aryo Meidianto, A Media Engagement OPPO kepada KONTAN.

Sementara itu OPPO tidak berniat ekspansi pabrik maupun mesin. Meski demikian perusahaan masih menargetkan pertumbuhan produksi tahun depan. OPPO berupaya meningkatkan produksi dengan cara menambah shift produksi.

"Kalau produksi secara keseluruhan rata-rata kami 800.000 unit/bulan. Cuma untuk total produksi di tahun depan kami harapkan bisa 1,2 juta-1,5 juta unit/bulan. Kami masih memaksimalkan kapasitas yang ada, hanya shift produksi yang bertambah," ujar Aryo.

Aryo mengakui ekspansi bukanlah hal yang mudah. Namun kendala ekspansi bukan karena kondisi ekonomi saat ini namun lebih ke arah standar produksi OPPO yang tinggi.

"Kami tidak bisa asal-asalan untuk ekspansi, untuk membuat dan mendirikan pabrik baru butuh waktu yang cukup lama, apalagi menyesuaikan dengan standar kebutuhan kita yang tinggi," kata Aryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×