Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lenovo selaku perusahaan induk Motorola, memastikan bakal meluncurkan ponsel 4G Moto E3 Power di Indonesia pada Oktober mendatang. Kepastian itu didapat setelah Motorola dinyatakan telah memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ponsel 4G.
"Kami apresiasi upaya Lenovo dalam memenuhi aturan TKDN. Ini juga sebagai bentuk mengembangkan ekosistem broadband 4G," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kamis (20/10), pada sebuah acara media di Gedung Serbaguna Kominfo, Jakarta.
Dari tiga skema TKDN yang ditentukan Kementerian Perindustrian lewat Permenperin No. 65 tahun 2016, Lenovo memilih skema pertama yang didominasi aspek manufaktur.
"Kami pilih jalur 70% hardware, 20% riset dan pengembangan, sisanya 10% software," kata Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia, Adrie R. Suhadi, pada kesempatan yang sama.
Adrie mengatakan, tak menutup kemungkinan Lenovo juga mencoba skema-skema investasi lain dalam memproduksi ponsel Moto di kemudian hari. Namun, untuk saat ini aspek mayoritas manufaktur dirasa paling realistis.
"Semuanya bisa berubah sesuai perkembangan," ujarnya.
Diproduksi di Serang
Lenovo bakal memproduksi produk-produk Moto di Serang, Banten. Hal ini dimungkinkan kerja sama dengan pabrikan lokal TDK. Sebelumnya, lini Lenovo sudah lebih dulu dirakit TDK sejak 2015 lalu.
Fasilitas pabrikasi untuk Moto sendiri memiliki dua lini produksi dengan kapasitas 90.000 unit per bulan. Kapasitas itu untuk produk mid-end dan high-end. Sementara itu, lini produksi bagi ponsel low-end bisa menghasilkan 75.000 hingga 150.000 unit per bulan.
E3 Power merupakan lini Moto pertama yang diproduksi dengan mematuhi aturan TKDN. Ke depan, Lenovo yang menjadi "ibu" Motorola sejak 2014 tersebut mengatakan bakal lebih banyak menghadirkan seri Moto di Tanah Air.
E3 Power merupakan ponsel berlayar 5 inci, dengan kamera 8 megapiksel di belakang dan 5 megapiksel di depan. Prosesornya mengandalkan quad-core 64 bit dengan RAM 2GB dan baterai 3.500 mAh. Ponsel itu bakal dipatok senilai Rp 1 jutaan. (Fatimah Kartini Bohang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News