Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Hal serupa juga dilakukan oleh emiten di sektor pertambangan. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengaku telah melakukan langkah-langkah pencegahan. Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa mengatakan bahwa pihaknya sudah menghindari perjalanan dinas baik untuk dalam maupun luar negeri.
Hadis menyebut, PTBA juga akan menghindari kegiatan-kegiatan rapat secara visual dan lebih mengedepankan komunikasi lewat media teleconference. "Pencegahan praktis harian juga dilakukan dengan melakukan sosialisasi awareness corona, pemeriksaan suhu tubuh serta penyediaan hand sanitizer. Penyemprotan desinfectan di ruang-ruang kerja juga kita lakukan sore ini," kata Hadis saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/3).
Baca Juga: Cegah corona, pemerintah desak masyarakat dan anak sekolah menahan diri
Menurut Hadis, pihaknya juga masih mengkaji kemungkinan kerja dari rumah. Adapun, untuk pekerjaan operasional di tambang, Hadis mengungkapkan bahwa tidak terjadi gangguan, kendati pihaknya lebih memperketat pengawasan.
"Work from home masih kita kaji, kemungkinan bisa saja. Tambang operasi seperti biasa, namun screening tetap diterapkan," ungkapnya.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga menyebut bahwa kegiatan operasional produksi dan juga pengerjaan proyek masih berjalan sesuai rencana. Hanya saja, ada upaya mitigasi Corona yang dilakukan perusahaan nikel berkode emiten INCO tersebut.
Baca Juga: Gugus Tugas Percepatan Covid-19 akan perbanyak tempat uji virus corona
Head of Investor Relations & Treasury Vale Indonesia Adi Susatio saat ini INCO tengah mengerjakan proyek greenfield di Bahodopi dan Pomalaa. Untuk menyiasati agar tak terpapar virus Corona, INCO melakukan diskusi dengan calon mitra dari luar negeri lewat sambungan jarak jauh atau melalui media video dan teleconference.
"Untuk membatasi perjalanan bisnis antar negara sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona. Kami berusaha meminimalisasi imbas dari Corona," sebut Adi.
Selain itu, INCO juga tengah menyiapkan proyek peningkatan kapasitas produksi di Soroako. Proyek itu rencananya akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi sekitar 90.000 ton. Adi bilang, konsultan untuk proyek ini berasal dari China. Kendati begitu, saat ini progres proyek masih dalam tahap study, sehingga dampak dari Corona belum mengganggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News