Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Trans Retail Indonesia (Carrefour) siap memasok daging sapi segar murah di gerai-gerai yang dimilikinya. Harga daging segar tersebut dijual dengan harga Rp 82.900 per kilogram (kg), atau lebih murah dibandingkan di pasar tradisional yang berada dikisaran Rp 95.000 per kg-Rp 100.000 per kg.
Satria Hamid, Heaf of Public Affairs Trans Retail mengatakan, daging sapi yang dijual tersebut berasal dari hasil kerjasama dengan perusahaan pengemukan sapi atau feedloter lokal yakni Bina Mentari Tunggal (Kibif). "Untuk Ramadan dan lebaran kita siapkan 3.000 sapi bakalan, dan sampai akhir tahun kita juga akan menambah 1.000 ekor sapi lagi," katanya, Senin (21/7).
Daging sapi yang dijual oleh Carrefour merupakan jenis sapi brahman yang dibibitkan di Australia Utara dan Barat dan diekspor ke Indonesia dalam keadaan hidup di usia pertumbuhan terbaik yaitu 2-3 tahun.
Sapi-sapi tersebut dipantau dan direkam seluruh sejarah perkembangannya dari lahir, kenaikan berat badan dan kondisi kesehatannya dari waktu ke waktu melalui teknologi (radio frequency Identification Device (RFID) yang terpasang di telinganya. Sehingga kesehatan sapi dari lahir, transportasi, penggemukan dan pemotongan benar-benar terjamin.
Di tanah air, sapi-sapi tersebut kami gemukkan di Subang, dengan komposisi pakan terbaik berimbang, perawatan yang prima hingga mencapai pertumbuhan daging yang optimal. Setelah mencapai berat dan kualitas daging yang diharapkan, pemotongan dilakukan di fasilitas pemotongan modern yang higienis di lokasi yang berdampingan dengan kandang penggemukan sehingga resiko cedera pada sapi akibat transportasi sangat minimal.
Pemotongan dilakukan memperhatikan asas halal dan bersertifikat halal, selain itu juga dilakukan dengan cara-cara yang meminimalkan tingkat stress sapi. Tingkat stress sapi yang tinggi bisa mempengaruhi kualitas daging sapi.
Daging sapi yang baru dipotong diproses lebih lanjut menjadi potongan daging yang lebih kecil yang dikemas secara higienis dengan plastik hampa udara dan disimpan dalam suhu yang konsisten dari penyimpanan, distribusi hingga ke gerai-gerai Carrefour.
Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan mengatakan, masih tingginya harga daging sapi di pasar tradisional tersebut karena adanya ketakutan dari para pedagang saat menghadapi lebaran karena pasokan sapi yang terbatas. "Pedagang takut barangnya tidak ada. Jadi supplynya tidak cukup," kata Lutfi.
Selain itu, tidak seimbangnya permintaan daging sapi dengan jeroan sapi turut memberikan andil atas kenaikan harg tersebut. Karena tidak laku terjual, harga jeroan dilimpahkan ke harga daging, sehingga lebih mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News