Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) belum akan merevisi target penjualan di tahun ini. Perseroan juga masih berharap kinerja di Semester II akan membaik Kendati saat ini sedang dalam kondisi pandemi covid-19.
Perlu diketahui, Pada Kuartal I 2020 Emiten ritel bahan bangunan dan peralatan rumah tangga PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) telah membuka satu gerai Mitra10, atau gerai yang ke-35 di Mataram, Lombok-NTB.
Baca Juga: Catur Sentosa (CSAP) buka gerai Mitra10 di Mataram
Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana Idrus Widjajakusuma mengatakan, pengembangan gerai ritel Mitra10 sesuai dengan target perusahaan. Meskipun saat ini sedang dalam kondisi pandemi, perseroan tetap berkomitmen menggarap pangsa pasar dalam menyambut new normal.
“Dampak Covid-19, ada penurunan sedikit di beberapa daerah. Tetapi, minimal bisnis kita masih tetap berjalan. Sampai saat ini kami belum ada revisi target penjualan di 2020,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).
Idrus menyebut, pada Semester II pihaknya akan menargetkan pembukaan dua sampai tiga gerai Mitra10 baru dengan belanja modal awal sekitar Rp 600 miliar.
Asal tahu saja, CSAP berencana akan mengoperasikan 50 gerai Mitra 10 sampai tahun 2021 mendatang. Pihaknya mengalokasikan belanja modal kurang lebih Rp 600 miliar. Dimana mayoritas akan digunakan seluruhnya untuk membangun mitra 10. Dana tersebut di dapatkan dari internal perusahaan dan pinjaman bank.
Baca Juga: Bidik Operasional 50 Gerai Mitra10, CSAP Dihadang Virus Covid-19
Idrus menjelaskan, perencanaan ekspansi akan tetap berjalan, meski mengalami sedikit adjustment atau perubahan. Menurutnya, fokus pengembangan masih sama di modern retail. Pihaknya masih optimistis kebutuhan bahan bangunan masih banyak di minati, karena menurut Idrus marketnya banyak pada bahan bangunan dan renovasi.
"Pada masa pandemi Covid-19 ini hampir semua lini bisnis secara general terganggu baik secara global maupun di Indonesia. Bisnis CSAP juga mengalami dampak yang sama. Untuk industri distribusi & ritel bahan bangunan dan FMCG masih diperbolehkan buka/berjalan pada masa PSBB, meski dampak penurunan Sales tetap dirasakan," jelasnya.
Idrus menilai, pasar properti yang lesu tidak berpengaruh besar pada total penjualan perseroan pada awal tahun ini mengingat pasar yang menjadi fokus perusahaan adalah renovasi dan perbaikan rumah yang menjadi kebutuhan rutin pemilik properti.
Baca Juga: CSAP menimbang dampak korona
Lebih lanjut, perseroan yang juga mengoperasikan gerai home furnishing Ataria tersebut juga menekankan bahwa ritelnya termasuk dalam salah salah satu industri yang diperbolehkan untuk beroperasi di tengah kondisi pembatasan sosial mengingat renovasi rumah adalah kebutuhan papan yang perlu dipenuhi.
Selain itu, Perseroan juga tengah mengembangkan channel distribusi melalui penjualan daring selain dari gerai fisik yang ke depannya akan menjadi fokus perseroan dengan penambahan produk katalog hingga 10 ribu produk pada akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News