Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Idrus menjelaskan, perencanaan ekspansi akan tetap berjalan, meski mengalami sedikit adjustment atau perubahan. Menurutnya, fokus pengembangan masih sama di modern retail. Pihaknya masih optimistis kebutuhan bahan bangunan masih banyak di minati, karena menurut Idrus marketnya banyak pada bahan bangunan dan renovasi.
"Pada masa pandemi Covid-19 ini hampir semua lini bisnis secara general terganggu baik secara global maupun di Indonesia. Bisnis CSAP juga mengalami dampak yang sama. Untuk industri distribusi & ritel bahan bangunan dan FMCG masih diperbolehkan buka/berjalan pada masa PSBB, meski dampak penurunan Sales tetap dirasakan," jelasnya.
Idrus menilai, pasar properti yang lesu tidak berpengaruh besar pada total penjualan perseroan pada awal tahun ini mengingat pasar yang menjadi fokus perusahaan adalah renovasi dan perbaikan rumah yang menjadi kebutuhan rutin pemilik properti.
Baca Juga: CSAP menimbang dampak korona
Lebih lanjut, perseroan yang juga mengoperasikan gerai home furnishing Ataria tersebut juga menekankan bahwa ritelnya termasuk dalam salah salah satu industri yang diperbolehkan untuk beroperasi di tengah kondisi pembatasan sosial mengingat renovasi rumah adalah kebutuhan papan yang perlu dipenuhi.
Selain itu, Perseroan juga tengah mengembangkan channel distribusi melalui penjualan daring selain dari gerai fisik yang ke depannya akan menjadi fokus perseroan dengan penambahan produk katalog hingga 10 ribu produk pada akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News