kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cawapres Sandiaga Uno kritik kebijakan energi zaman Jonan sering berubah


Selasa, 02 Oktober 2018 / 17:47 WIB
Cawapres Sandiaga Uno kritik kebijakan energi zaman Jonan sering berubah
Sandiaga Uno saat berkunjung ke Redaksi KONTAN


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sering berubahnya kebijakan di sektor energi menjadi perhatian serius Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno. Sebab, kebijakan energi saat ini tidak memberikan kepastian berbisnis kepada investor karena sering berubah-ubah.

Misalnya yang terjadi pada kebijakan bisnis di industri hulu minyak dan gas bumi (migas) terkait perubahan skema cost recovery menjadi gross split. Sandiaga mengungkapkan, konsep cost recovery yang menemukan adalah orang Indonesia dan selama berpuluh tahun sudah diterapkan untuk industri hulu migas. Namun belakangan diubah oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan memakai gross split. 

"Buat saya balik lagi ke skala ekonomi, kalau skala ekonominya menjanjikan mau itu memakai gross split atau cost recovery, mereka (investor) akan invest. Tetapi jangan diubah-ubah terus," ungkap dia saat berkunjung ke Gedung Redaksi KONTAN, Selasa (2/10).

Dia mengatakan, para investor migas itu membutuhkan kepastian dalam berusaha. "Nah kami Prabowo-Sandiaga akan menghadirkan kepastian di bidang migas," ujar dia.

Sandiaga juga menyoroti soal ketidakpastian soal program hilirisasi sektor mineral. Sebelumnya dalam UU Minerba diamanatkan perusahaan mineral membangun smelter, namun demikian atas alasan soal pendapatan ekspor berkurang maka banyak perusahaan yang kemudian diberikan lagi kuota ekspor mineral mentah. "Kami akan meneruskan hilirisasi mineral, masa orang mau bikin smelter tiba tiba gak konsiten, dan boleh ekspor lagi," ungkap Sandiaga.

Terakhir soal perubahan kebijakan di sektor ketenagalistrikan yang menunda proyek yang belum financial close. "Sudah mau FC tiba tiba keadaan ekonomi begini, eh diubah lagi," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×