kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CCS/CCUS Bisa Buka Peluang Bisnis Baru untuk Perusahaan Penunjang Migas


Minggu, 04 Februari 2024 / 17:44 WIB
CCS/CCUS Bisa Buka Peluang Bisnis Baru untuk Perusahaan Penunjang Migas


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dinilai dapat membuka potensi bisnis baru bagi perusahaan jasa penunjang migas. 

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Migas (Aspermigas), Moshe Rizal menjelaskan, CCS/CCUS memang sebuah peluang baru yang bisa dijajaki pengusaha jasa migas. 

“Bisnis peralatan, jasa service, hingga konsultan untuk survei bisa menjadi bisnis baru. Saran saya perusahaan penunjang migas dari sekarang cepat-cepat belajar CCS/CCUS untuk melihat potensinya seperti apa,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (4/2). 

Meski teknis injeksi karbon sering kali disamakan dengan gas, tetap saja sifat emisi CO2 berbeda dengan natural gas, CNG, maupun LNG. Hal ini bisa menjadi peluang tersendiri bagi perusahaan penyedia pipa gas yang dapat menyediakan pipa khusus karbon CO2. 

Baca Juga: Pelaku Usaha Migas Pertimbangkan Risiko dan Investasi CCS yang Besar

Begitu juga dengan konsultan, yang dapat melakukan studi eksplorasi di tempat penyimpanan karbon. 

Meski demikian, akan kurang rasanya jika investasi CCS/CCUS di Indonesia tidak marak. Maka itu, Moshe mengusulkan agar pemerintah membuat dobrakan untuk meningkatkan investasi teknologi anyar ini. 

Salah satu usulannya, ekspor-impor karbon ditiadakan dengan mengarahkan perusahaan dari luar negeri membangun fasilitas penyimpanan karbon di Indonesia. Hal ini memungkinkan dilakukan untuk meng-offset carbon mereka karena dampak penurunan emisi dirasakan seluruh dunia. 

“Jadi tidak perlu ekspor emisinya ke sini. Mereka bisa bangun fasilitas penangkapan karbon di Indonesia atau menangkap karbon di Indonesia lalu menyimpannya di sini untuk meng-offset carbon mereka. Cara ini lebih efisien bagi kedua belah negara,” jelasnya. 

Dengan demikian, ada investasi yang masuk ke Indonesia untuk menumbuhkan industri penunjang CCS/CCUS. Otomatis penyerapan tenaga kerja lokal juga akan meningkat. 

Baca Juga: Pelaku Usaha Hulu Migas Sambut CCS Di Indonesia, Berikut Potensi Bisnisnya

Aspermigas sejatinya meminta pemerintah untuk mematangkan bisnis CCS bersama dengan semua stakeholders terkait. Pembahasan kritikal seperti risiko menjadi topik utama yang kemudian akan dikaji lebih jauh mengenai insentif untuk pelaku usaha. 

“Sebab kalau ngomongin insentif saja, khawatir akan cantik di atas kertas tetapi sama sekali tidak ada yang jalan nantinya,” tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×