Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas memperkuat fasilitas penanggulangan kebakaran hutan terintegrasi atau Integrated Fire Management (IMF) pada semester II 2019 atau memasuki musim kemarau 2019.
Langkah tersebut diambil guna mengantisipasi puncak musim kemarau 2019 yang diprediksi jatuh pada Agustus - September dengan kondisi lebih kering dari sebelumnya berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kondisi musim kemarau yang lebih kering ini juga disebabkan oleh El Nino yang berada dalam posisi moderat. Kami menjalankan dua program utama, yakni IMF dan Pemberdayaan Masyarakat melalui Desa Makmur Peduli Api (DMPA)," ujar Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata saat konferensi pers, Rabu (24/7).
Untuk menanggulangi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), APP Sinar Mas menggelontorkan biaya tambahan sekitar Rp 300 miliar tahun ini dari investasi APP Sinar Mas sejak 2015 US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Investasi senilai US$ 1,3 triliun tersebut, merupakan alokasi dana untuk mencapai target zero fire sampai 2020.
"Investasi APP untuk karhutla memang besar sejak adanya bencana kebakaran pada 2014 - 2015. Tahun ini, penambahan biaya sudah ada dalam bentuk aktiva dan aset operasional perusahaan. Biaya tambahan sekitar Rp 300 miliar akan digunakan untuk biaya pemeliharaan helikopter," jelas Suhendra.
Hingga semester I 2019, perusahaan telah memiliki lebih dari 3.000 personel pemadam kebakaran yang tersebar di 5 provinsi, yakni Jambi, Jalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Riau.
Selain itu ada pula 506 pos pantau, 102 menara api setinggi 30 meter dengan jangkauan pandang 15 kilometer, dan 1.000 lebih pompa air.
Pada prosesnya, perusahaan juga memperbarui teknologi seperti kamera termal dan CCTV sebanyak 52 unit, 10 unit helikopter dan waterbombing, 138 truk pemadam kebakaran, 146 mobil patroli, 9 airboat, 55 speed boat, dab 462 motor patroli.
Untuk proyek DMPA, perusahaan menggelontorkan dana sebesar US$ 10 juta yang menyasar masyarakat lokal. "Sampai 2018, sudah ada 527 peserta perempuan dari 51 desa yang berpartisipasi. Targetnya, sampai 2020 kami sudah bisa menjangkau 500 desa di 5 provinsi," ujar Agung Wiyono, Head if Corporate Social and Security APP Sinar Mas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News