Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk menjalankan program yang mendukung pemerintah dalam memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi Covid-19. PGN juga konsisten berupaya menekan penyebaran virus tersebut di lingkungan kerja maupun mitra kerja.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, 3.200 pekerja PGN Group kembali beraktivitas di kantor sesuai arahan Kementerian BUMN untuk menerapkan skenario new normal sejak Juni lalu.
Sebagai pelaksanaan skenario new normal, PGN menerapkan kebijakan work from office (WFO) fleksibel maksimal 50% pekerja. Sampai saat ini, WFO fleksibel juga masih diterapkan, karena situasi yang belum kondusif.
Sesuai arahan PT Pertamina (Persero), WFO dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat. Pekerja masuk kantor dengan syarat utamanya adalah dalam kondisi sehat atau fit dan tidak memakai transportasi umum. “Pemeriksaan temperatur juga wajib dilakukan sebelum memasuki area kerja,” imbuh Rachmat dalam siaran pers di situs Pertamina, Kamis (13/8).
Baca Juga: PGN akan optimalkan utilisasi gas bumi untuk sektor industri
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, PGN menyediakan moda transportasi berupa bus dan mobil sebagai pengganti transportasi pekerja yang biasanya memakai transportasi publik. Pemberangkatan transportasi khusus ini dilakukan setiap pagi dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pada jam 06.00 WIB dan 11.00 WIB.
“Titik-titik penjemputan berada di Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi. Shuttle juga tersedia untuk mengantar pekerja pulang dari kantor,” ujar Rachmat.
Saat ini PGN juga sangat mengantisipasi munculnya klaster penularan Covid-19 diperkantoran yang ramai diberitakan.
Rachmat menyebut, jika berdasarkan skenario awal, bulan ini diprediksi sudah ada penambahan pekerja menjadi sekitar 70% yang WFO. Tetapi mengingat keadaan yang belum membaik, maka pembatasan kegiatan perkantoran masih berlaku dan tetap dilaksanakan penerapan disiplin atas protokol kesehatan Covid-19.
Dia juga menerangkan, PGN secara berkala membersikan area kantor dan membatasi penggunaan perangkat kantor. Di samping itu, sistem presensi saat ini menggunakan aplikasi dari ponsel pribadi dan mewajibkan pekerja membawa peralatan ibadah sendiri.
Adapun pekerja yang memiliki riwayat komorbid, berusia lebih dari 50 tahun, atau ibu menyusui, maka pekerja tersebut masih tetap diwajibkan untuk WFH penuh.
Baca Juga: PGN upayakan 3 LoA penyesuaian harga gas di hulu rampung dalam waktu dekat
Untuk penerapan protokol kesehatan, PGN memberikan dukungan untuk pekerja WFO. Di antaranya berupa pemberian jarak pada meja kerja, menyediakan masker dan hand sanitizer, dan mengutamakan rapat dan kegiatan yang melibatkan peserta lebih dari 10 orang secara virtual.
Guna menunjang kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19 untuk pekerja WFO, PGN juga menyediakan ADP, steriliriasi dan disinfeksi tempat kerja secara berkala, penyediaan fasilitas dan tenaga medis, penyelenggaraan rapid test, serta penyediaan vitamin dan suplemen untuk menunjang imunitas pekerja sesuai rekomendasi dokter.
Selain itu, sebagai salah satu bukti kepedulian PGN terhadap mitra yang menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG), PGN Group melakukan penyemprotan disinfektan, membagikan masker dan hand sanitizer pada pengemudi bajaj.
Melalui PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), PGN menerapkan sistem pembayaran non tunai untuk transaksi GasKu di seluruh SPBG dan MRU. Untuk penerapan sistem pembayaran non tunai ini, Gagas bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui e-money dan debit Mandiri.
“Selain itu, terdapat opsi pembayaran non tunai lain menggunakan LinkAja,” sambung Rachmat.
Penggunaan transaksi non tunai juga dirasa tepat penerapannya saat ini untuk dapat menghindari bakteri atau virus di tengah pandemik Covid-19. Pembayaran non tunai dapat mengurangi pemakaian uang kertas yang bisa menjadi perantara bakteri dan virus. Pembayaran melalui kartu atau ponsel juga bisa lebih mudah untuk disterilkan setelah digunakan.
Gagas juga membagikan sekitar 100 unit uang elektronik kepada kendaraan yang mengisi BBG di SPBG. Hal ini untuk mempermudah transaksi secara non tunai dan meminimalisir perpindahan uang tunai untuk mencegah bakteri dan virus.
“Kami juga mendorong pelanggan jargas untuk melakukan pembayaran tagihan gas secara online melalui platform Tokopedia, Gopay, atau LinkAja. Inovasi pelayanan ini kami harapkan bisa meminimalisir sentuhan dan mengurangi aktivitas di luar rumah, dan juga lebih praktis,” ungkap Rachmat.
Baca Juga: PGN berharap serapan naik pasca penyesuaian harga sektor industri dan kelistrikan
Dia menegaskan, PGN siap berkontribusi dalam program-program sosial pemerintah untuk penanganan Covid-19. Langkah-langkah yang dilakukan ini diharapkan dapat mengurangi risiko paparan dan penyebaran virus, baik di sisi pekerja, mitra kerja, maupun pelanggan.
Sebagai bagian dari BUMN dan Holding Pertamina, selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, langkah-langkah antisipasi sesuai prosedur kesehatan Covid-19 ini yang bisa PGN lakukan dalam upaya memerangi virus tersebut.
“Perusahaan menyadari betul pentingnya fasilitas untuk menunjang penerapan protokol kesehatan dapat berjalan optimal bagi tiap pekerja. Tapi perusahaan juga mengimbau agar dari tiap pekerja sungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 demi kebaikan bersama dan bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat,” pungkas Rachmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News