Reporter: Adisti Dini Indreswari, Albertus M. Prestianta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Grand Indonesia terus berbenah menghadapi persaingan ketat di pasar ritel dalam negeri. Salah satu dengan menambah jumlah tenant di dalam mal. Strategi ini pun bakal berpotensi mendongkrak pemasukan dari sisi recuring income atau pendapatan berulang.
Yang paling gres, pekan ini, Grand Indonesia telah menggandeng Central Retail Corporation Ltd., perusahaan ritel asal Thailand. Central bakal mejeng di Grand Indonesia Mall dengan mengusung brand Central Department Store (CDS). Gerai itu akan menjadi yang pertama di Indonesia, dan yang keempat di kawasan Asia.
Sebagai catatan, Central Retail Corporation memiliki beberapa brand ritel, antara lain la Rinascente, ZEN, Robinson, Central Food Hall, Tops Supermarket, Power Buy, dan Supersports. Perusahaan sudah punya 549 gerai yang tersebar di Thailand, China, dan negara Asia Tenggara lainnya. Tahun lalu, perusahaan ini mencatat total pendapatan US$ 3,8 miliar.
Chief Executive Officer Grand Indonesia Mall, Tessa Natalia Hartono menuturkan, kerjasama dengan CDS sejalan dengan komitmen untuk terus memperbaiki layanan bagi konsumen. "Dengan pengalaman selama puluhan tahun di bisnis ritel, kami percaya CDS mampu memberikan nuansa berbelanja baru berkelas dunia untuk semua umur," ungkapnya melalui situs resmi, Kamis (26/7).
Sementera itu, Chief Executive Officer Central Retail Corporation Ltd., Tos Chirathivat menyebut, pihaknya telah meneken perjanjian kerjasama dengan Grand Indonesia untuk membuka gerai pertama di Grand Indonesia Mall.
Dia memilih Grand Indonesia, karena pertimbangan mal tersebut bagian dari integrated complex Grand Indonesia Shopping Town yang terletak di pusat kota Jakarta, yaitu terdiri dari Menara BCA, Kempinski Private Residences and Hotel Indonesia Kempinski. "Gerai CDS akan menempati lantai seluas 21.000 meter persegi (m2). Nilai investasi untuk gerai ini sebesar Rp 180 miliar,” ungkap Tos.
Selain itu, Central melihat potensi konsumen yang besar di Indonesia. Ini lantaran ekonomi Indonesia terbesar di Asia Tenggara, dan populasi tertinggi, yaitu 250 juta jiwa.
Menurut Tessa, dengan pengunjung 1,3 juta orang sebulan, membuat Grand Indonesia Mall sebagai salah satu mal dengan pengunjung terbanyak di Indonesia.
Beroperasi 2014
Direktur Grand Indonesia Shopping Mall Sawitri Setiawan menargetkan, gerai CDS akan beroperasi mulai pertengahan 2014. Konsep kerjasamanya, berupa sewa tempat di dalam mal. Namun, dia menolak membeberkan jangka waktu sewa, konsep gerai, dan kontribusinya pada pendapatan perusahaan.
"Yang jelas, mereka hanya menyewa tempat di mal kami. Gerai harus cocok dengan target pasar kami dan harus lebih baik dari department store lain," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (26/7).
Kelak, Central akan menempati lantai G, UG, 1, dan 2 di East Mall Grand Indonesia, yang dulunya ditempati department store high end, Harvey Nichols. Sekadar mengingatkan, Harvey Nichols hanya bertahan dua tahun sejak dibuka 2008 silam, lantaran sepi pengunjung.
Saat ini, di West Mall Grand Indonesia sudah ada department store Seibu. Kata Sawitri, Seibu maupun CDS sama-sama membidik kelas menengah atas. Nantinya, CDS akan menawarkan produk mulai dari fashion dan kecantikan, aksesoris, dekorasi rumah, sampai food and beverage (F&B). "CDS akan membawa banyak produk khas dari Thailand," jelasnya.
Penasehat Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Handaka Santosa menyebut, kehadiran Central Retail bakal berkontribusi besar terhadap pendapatan Grand Indonesia.
Dia menilai, meski sama-sama membidik kelas menengah, namun harga produk yang ditawarkan CDS akan lebih murah dibanding Harvey Nichols. Ini lantaran, produk yang dipasok CDS masih berasal dari kawasan Asia, terutama dari Thailand.
Kehadrian CDS pun akan memberi variasi produk, sehingga bakal memikat lebih banyak konsumen. "Sehingga otomatis akan menggenjot jumlah pengunjung ke Grand Indonesia secara total," jelas Handaka optimistis Kamis (26/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News