Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) tengah menyiapkan perizinan untuk pembangunan smelter tahap dua di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Corporate Secretary DKFT, Johanes Supriadi mengatakan, untuk pembangunan smelter tahap kedua ini dana investasi yang dibutuhkan sebesar US$ 500 juta.
Dana pembangunan smelter tersebut sebesar 40% didapat dari perusahaan dan 60% dari dana hasil pinjaman. “Tahap kedua masih persiapan, uji coba sudah kita lakukan dari Maret tahun lalu sampai April kemarin,” kata Johanes kepada Kontan.co.id, kamis (26/7).
Johanes menjelaskan, ada beberapa kendala dalam membangun smelter. Pertama, lokasi pembangunan smelter juga menjadi alasan ngaretnya pembangunan smelter.
“Kendalanya paling di infrastruktur, karena kita kemarin untuk mengirim barang-barang sedikit susah, karena pelabuhan kita sendiri, belum transport-nya, biayanya lebih besar,” ungkap Johanes.
Selain itu, kendala utama dalam membangun smelter juga dipengaruhi oleh tenaga asing. Johanes mengaku, pihaknya kesulitan dalam hal tenaga kerja. “Nah untuk izinnya juga ada masalah untuk tenaga kerja asing, ini juga mengakibatkan pembangunannya sedikit terlambat,” imbunya.
Menurut Johanes, dalam membangun smelter tenaga asing memang sangat diperlukan lantaran mereka memang sudah memumpuni dalam bidang tersebut.
Pada tahap pertama, DKFT merekrut 150 orang dari jumlah total tenaga asing yang dibutuhkan mencapai 700 orang. “Untuk tahap kedua karena kapasitas produksinya dua kali lipat lebih banyak, jadi untuk tenaga kerja juga bisa mencapai 1.400-1.500 orang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News