kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Centratama Telekomunikasi (CENT) Turut Gencar Bangun Menara Telko di Kawasan 3T


Jumat, 03 Juni 2022 / 17:40 WIB
Centratama Telekomunikasi (CENT) Turut Gencar Bangun Menara Telko di Kawasan 3T
ILUSTRASI. M e n a r a B T S PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk CENT


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) turut mendukung penetrasi digital di Indonesia. Tak ayal, perusahaan ini memiliki beberapa menara yang tersebar di kawasan 3T atau Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Per kuartal I-2022, CENT memiliki 9.623 menara dan 16.204 tenant. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan kuartal I-2021 yang mana CENT mempunyai 4.728 menara dan 7.686 menara. Kenaikan jumlah menara ini cukup dipengaruhi oleh hasil akuisisi saham PT EPID Menara AssetCo oleh anak usaha CENT, yakni PT Centratama Menara Indonesia (CMI).

Direktur Utama Centratama Telekomunikasi Indonesia Yan Raymond mengatakan, sebanyak 50% menara Centratama berada di kawasan Pulau Jawa. Sedangkan 50% sisanya tersebar di pulau-pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Dengan demikian, sebenarnya sebagian besar wilayah Indonesia sudah dijangkau oleh Centratama.

Ia juga menyebut, CENT memiliki hampir 100 menara yang berada di kawasan 3T. Beberapa di antaranya ada di Pulau Nias, Pulau Rote, serta perbatasan negara Indonesia dengan Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Juga: Indonesian Tobacco (ITIC) Percaya Diri Bisa Lampaui Target Pertumbuhan Tahun Ini

“Kami cukup aktif kerja sama dengan operator telekomunikasi untuk pembangunan infrastruktur menara di kawasan terpencil,” ujar dia ketika diwawancarai Kontan, Jumat (3/6).

Memang, membangun infrastruktur telekomunikasi di kawasan 3T butuh usaha ekstra keras dan keuntungan yang didapat pun belum tentu sebanding dengan pengeluaran yang diberikan.

Tantangan terbesar yang ditemui CENT adalah terkait pengangkutan logistik. Sebagai contoh, beberapa bahan material infrastruktur telekomunikasi harus dibawa dengan speed boat. Belum lagi, medan di area terpencil cukup sulit dilalui oleh kendaraan pengangkut material. Hal ini berimbas pada durasi pembangunan yang memakan waktu lebih lama.

“Tapi kami terus mendukung digitalisasi di semua daerah. Pada akhirnya, komunitas masyarakat akan senang ketika bisa mengakses jaringan internet dan telekomunikasi lebih mudah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×