Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harian Kompas bersama PT PLN (Persero) kembali melanjutkan rangkaian diskusi Kompas100 CEO Forum Powered by PLN 2024 melalui acara CEO Insight pada Selasa (26/11/2024) di The Langham, Jakarta.
Acara ini diselenggarakan untuk menindaklanjuti perwujudan target ke depan yang disampaikan pada diskusi Kompas100 CEO Forum Powered by PLN 2024.
Dengan mengangkat tema “Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Sinergi Infrastruktur & Teknologi Inovatif Untuk Keberlanjutan Ekonomi”, CEO Insight mempertemukan para regulator dan pelaku industri untuk menggali langkah terbaik menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Sesi diskusi dimoderatori langsung oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas (Kompas.id) Sutta Dharmasaputra dan dibuka dengan keynote speech dari Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Febrian Alphyanto Ruddyard.
Baca Juga: Pemerintah Disarankan Revisi Aturan Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit
Dalam pidatonya, Febrian menjelaskan seputar arahan kebijakan pemerintah untuk mendorong sinergi infrastruktur dan teknologi inovatif sebagai bagian dari upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal proyek fisik, tetapi juga transformasi yang mengintegrasikan teknologi digital.
“Kita tidak lagi berbicara tentang jalan, pelabuhan, atau bandara semata. Kini, infrastruktur adalah bagaimana kita dapat menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan akses digital, memastikan semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan memanfaatkan peluang yang ada di era transformasi teknologi,” ujar Febrian.
Turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini, Direktur Perencanaan & Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sumedi Andono Mulyo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN Persero Hartanto Wibowo, Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi, Managing Partner East Ventures Roderick Purwana, Chief Finance Officer Unilever Indonesia Vivek Agarwal, Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo, dan Executive Director, Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Ello Hanson.
Secara keseluruhan, diskusi panel ini mengupas berbagai strategi dan inisiatif dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, termasuk integrasi teknologi dalam infrastruktur, transformasi energi terbarukan, dukungan terhadap ekosistem start up, hingga inovasi dalam rantai pasokan dan manajemen limbah.
Baca Juga: Sri Mulyani: Investasi di KEK Rp 205,2 Triliun Berhasil Serap 132.227 Tenaga Kerja
Para panelis menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong inklusi ekonomi dan menjawab tantangan global sebagai langkah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang sejalan dengan agenda pembangunan jangka panjang Indonesia?.
Sumedi Andono Mulyo menyorot perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai fondasi utama keberlanjutan ekonomi. Menurutnya, setiap proyek infrastruktur harus dirancang dengan visi yang jauh ke depan.
“Bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga bagaimana kita merancang sistem yang tangguh terhadap perubahan zaman dan tantangan. Proyek yang kita buat hari ini harus relevan hingga 20 atau 30 tahun ke depan,” tegas Sumedi.
Untuk itu, jelas Sumedi, pemerintah telah mengambil inisiatif-inisiatif konkret seperti program percepatan transisi energi melalui pengembangan energi terbarukan dan elektrifikasi transportasi publik.
Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan mengenai transformasi energi sebagai salah satu pilar utama keberlanjutan ekonomi Indonesia. Mewakili PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo menjelaskan bahwa pengembangan infrastruktur energi terbarukan tidak hanya membawa manfaat lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Energi terbarukan juga diyakini dapat menekan biaya energi dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Meski perencanaan anggaran awalnya terhitung besar, dalam jangka panjang, biaya operasionalnya jauh lebih rendah dibandingkan energi fosil.
Baca Juga: Serikat Pekerja Sambut Baik Rencana Pembentukan Satgas Soal PHK
Jenpino Ngabdi juga menjabarkan bagaimana sektor pertambangan dapat mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui investasi pada infrastruktur lokal, seperti akses transportasi dan fasilitas publik di daerah sekitar tambang.
Menurutnya, sektor pertambangan juga memiliki peran krusial dalam memperkuat ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan sumber daya secara efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Roderick Purwana turut membedah peran start up sebagai katalis inovasi di sektor teknologi, pendidikan, dan energi yang mendorong ekonomi berkelanjutan. Ia menekankan, start up dapat menciptakan solusi yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di pasar global.
Meski demikian, ia juga mencatat tantangan seperti keterbatasan akses pendanaan dan ekosistem pendukung yang belum optimal, yang perlu diatasi agar startup dapat lebih efektif berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi teknologi.
Kolaborasi perusahaan dengan pengusaha lokal telah memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk melalui pengembangan rantai pasokan dan pemberdayaan mitra lokal. Hal ini ditegaskan dalam pemaparan Vivek Agarwal.
Sebagai contoh konkret, ia membagikan berbagai inisiatif yang dilakukan oleh Unilever untuk mengelola limbah produksi, seperti inisiatif daur ulang dan komitmen nol limbah ke tempat pembuangan, yang menjadi bagian dari strategi keberlanjutan mereka.
Arif Mujahidin turut menguraikan inovasi Danone dalam teknologi yang dirancang untuk mengurangi emisi karbon pada setiap tahap produksi dan distribusi, termasuk target ambisius mereka untuk mencapai netralitas karbon.
Ia juga menegaskan pentingnya komitmen perusahaan dalam bermitra dengan pelaku lokal seperti petani dan UMKM guna membangun rantai pasokan yang mendukung ekonomi lokal sekaligus memberi dampak bagi masyarakat.
Baca Juga: OECD Perkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2% Pada 2025
Di akhir diskusi, Ello Hanson membahas tantangan yang dihadapi bank dalam menyediakan pembiayaan untuk proyek infrastruktur berkelanjutan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, strategi pembiayaan yang inovatif yang tidak hanya dapat mendukung perusahaan dalam mengembangkan proyek berkelanjutan, tetapi juga memastikan bahwa proyek tersebut memberikan nilai ekonomi yang tinggi.
Melalui rangkaian Kompas100 CEO Forum Powered by PLN 2024 ini, Harian Kompas dan PT PLN (Persero) dan didukung Esat Ventures, Bank DBS, Freeport Indonesia, Danone dan Unilever, telah menegaskan bahwa sinergi antara infrastruktur dan teknologi inovatif bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk membawa ekonomi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Diskusi ini menjadi salah satu langkah nyata untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Selanjutnya: Simak Prospek IPO AADI dan MDIY dengan Target Dana Jumbo
Menarik Dibaca: Dukung Kemajuan Sektor Maritim, BKI Optimalisasi Platform MCP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News