Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Di tengah situasi anjloknya penjualan properti selama semester pertama 2015 yang dialami persusahaan-perusahaan raksasa, keberanian melansir produk baru membangkitkan pertanyaan besar. Pertama, apakah pengembang tersebut sudah "gila"? Kedua, kalau pun tidak "gila", bagaimana cara mereka menjual produk anyarnya?
CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, memprediksi produk-produk baru yang dilepas ke pasar saat ekonomi sedang lesu seperti sekarang, tidak akan terserap maksimal. Dengan kata lain, kalaupun terjual, tidak sesuai dengan ekspektasi.
"Yang beli pun kebanyakan investor dan loyal customer (konsumen loyal). Namun yang jadi pertanyaan adalah seberapa banyak konsumen loyal dapat menyerap produk tersebut," ujar Hendra kepada Kompas.com, Ahad (5/7/2015).
Hendra menganalisa, produk yang baru saja dilansir Sinarmas Land Group yakni The Elements di kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, akan mendapat persaingan sengit dari produk sejenis.
Opsi yang ditawarkan Sinarmas Land juga ditawarkan oleh pengebang lainnya. Dalam arti pilihan produk sekelas dan sejenis banyak beredar di pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi khusus untuk mendulang penjualan maksimal.
"Dengan kondisi saat ini, Sinarmas Land tidak bisa berharap terlalu banyak. Namun, dengan harga yang dipatok sekitar Rp 36 juta per meter persegi di luar PPN (pra-penjualan), masih harga normal pasar yang paling dibidik investor," tandas Hendra.
Dia menambahkan, Sinarmas Land mungkin paling berani. Di saat pengembang lain hanya fokus menyelesaikan pembangunan proyek yang sudah berjalan dan stop merilis proyek baru, Sinarmas Land justru memanfaatkan situasi ini.
"Pada prinsipnya, yang berani bangun sekarang akan meraup keuntungan di masa mendatang. Saat ini mungkin yang beli tidak banyak. Tetapi, tahun depan, saat harga aktual lebih tinggi ketimbang pra-penjualan, akan banyak investor yang tertarik membeli," papar Hendra.
Kalau sudah demikian, lanjut Hendra, pengembang tersebut punya kepercayaan diri kuat untuk menyeleksi pembeli, dan juga mulai secara bertahap melepaskan produk sisa yang biasanya paling premium dengan harga tinggi.
Sebelumnya diberitakan, Sinarmas Land mulai memanfaatkan Lot 16 yang diakuisisinya dari PT Bakrieland Development Tbk untuk pengembangan properti komersial.
Gajah properti ini akan menggarap apartemen kelas atas bertajuk The Elements dengan luas lahan 6.509 meter persegi. Produk terbaru mereka terdiri atas 2 menara. Menara pertama mencakup 32 lantai yang dilengkapi lift pribadi dan 120 unit atau 4 unit per lantai. Sementara menara kedua berisi 252 unit atau 7 unit per lantai dalam bangunan 39 lantai.
Dengan nilai gross development value (GDV) sebesar Rp 2 triliun, Sinarmas Land akan memasarkan The Elements seharga Rp 36 juta per meter persegi atau Rp 4 juta lebih rendah dari perhitungan semula Rp 40 juta per meter persegi. (Hilda B Alexander)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News