kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,00   8,64   0.93%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ceruk pasar masih ada, Vaultone masuk ke segmen jam tangan premium


Jumat, 20 April 2018 / 22:11 WIB
Ceruk pasar masih ada, Vaultone masuk ke segmen jam tangan premium
ILUSTRASI. Jam tangan Vaultone


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Meskipun sekarang gadget memiliki fungsi penunjuk waktu, peran jam tangan tetap tidak tergeserkan. Tengok saja jam tangan mewah impor masih tetap menyerbu pasar Indonesia.  Di tengah serbuan itu, ada produk lokal mencoba mengais pasar. Dengan mengusung merek Vaultone, jam tangan lokal ini mencoba peruntungan di pasar premium dengan harga jual sebesar Rp 8 juta. 

Produk ini mulai eksis tahun 2017 lalu dan mulai ada di pasar tahun ini melalui penjualan online. Victor Djohan, Founder Vaultone  menjelaskan, dengan kehadiran brand Vaultone, ia ingin membuktikan  kualitas brand Indonesia tak kalah jauh dengan negara lain dan layak untuk diperhitungkan menjadi salah satu pilihan jam tangan premium bagi pecinta jam tangan dunia.  "Kami senantiasa melakukan inovasi dan  terobosan terbaru di industri jam tangan, sekaligus berkomitmen menghadirkan brand jam tangan berkualitas premium dengan harga terjangkau," kata Victor, Kamis (19/4) malam.

Menurut dia, dari 100 unit yang dijual, saat ini sudah laku separuh alias 50 unit. Saat ini Vaultone masih mengandalkan penjualan online. Sedangkan untuk garansi berlaku selama dua tahun dan bisa dibawa ke gerai Maris Store dan Watch Co jika ada kerusakan. 

Saat ini produksi strap (tali) produk ini di Surabaya dan dus jam bekerjasama dengan pemasok di Bandung. Untuk meningkatkan kandungan lokal, Victor berencana membuka perusahaan manufaktur sendiri di Indonesia. Kemungkinan kandungan lokal iatu adalah bezel, yakni bagian sebelah pinggir kaca jam yang berbentuk cincin melingkari kaca jam. Sedangkan untuk mesin masih akan impor dari Hong Kong. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×