kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Champion Pacific Indonesia (IGAR) Targetkan Pendapatan Naik 6% di Tahun 2023


Senin, 06 Februari 2023 / 17:42 WIB
Champion Pacific Indonesia (IGAR) Targetkan Pendapatan Naik 6% di Tahun 2023
ILUSTRASI. PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR), produsen produk kemasan farmasi dan non-farmasi yang targetkan pendapatan naik 6% di tahun 2023


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kemasan, PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) optimistis dengan prospek kinerja bisnisnya sepanjang tahun 2023.

Direktur Utama Champion Pacific Indonesia Antonius Muhartoyo mengatakan, pihaknya berharap dapat meraih kinerja yang lebih baik pada tahun ini. Dalam hal ini, Manajemen IGAR mengincar pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih sebesar 6% pada 2023.

Hingga tulisan ini dibuat, IGAR belum merilis laporan keuangan tahun buku 2022. Sebelumnya, pihak IGAR membidik pendapatan usaha hingga Rp 1 triliun pada tahun lalu.

Kinerja keuangan IGAR tergolong cukup positif. Per kuartal III-2022, pendapatan usaha IGAR naik 20,31% year on year (YoY) menjadi Rp 841,18 miliar. Di saat yang sama, laba bersih IGAR tumbuh 16,54% (yoy) menjadi Rp 62,70 miliar.

Sejauh ini, penjualan kemasan IGAR masih ditujukan ke sektor industri farmasi. Terbukti per kuartal ketiga tahun lalu, kontribusi pendapatan dari sektor tersebut mencapai 91,66% dari total pendapatan perusahaan.

Baca Juga: Champion Pacific (IGAR) Proyeksikan Pendapatan Capai Lebih dari Rp 1 T Tahun Ini

Berakhirnya kebijakan PPKM dan meredanya pandemi Covid-19 diyakini akan berdampak pada permintaan produk kemasan dari industri farmasi. Maka dari itu, penjualan kemasan untuk berbagai sektor lainnya coba diperkuat oleh perusahaan tersebut.

“Kami sadari adanya potensi penurunan permintaan dari farmasi, sehingga kami akan berusaha meningkatkan kontribusi kemasan dari industri lain,” ujar Antonius, Senin (6/2).

Selain farmasi, IGAR sendiri turut menjual produk kemasannya ke sektor industri consumer good, pertanian, dan konstruksi. IGAR menjalankan bisnis kemasan melalui dua anak usaha, yakni PT Avesta Continental Pack yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat dan PT Indogravure yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan.

Antonius juga mengakui bahwa potensi kenaikan harga bahan baku masih bisa terjadi sepanjang tahun 2023, sebagaimana yang terjadi pada tahun sebelumnya. Hanya saja, ia belum menyebut apakah IGAR akan kembali mengambil langkah seperti mengerek harga jual kemasan atau tidak sebagai upaya antisipasi lonjakan harga bahan baku.

 

Dalam catatan Kontan, IGAR sempat menaikkan harga jual produk rata-rata 8%-10% demi mempertahankan margin di tengah meningkatnya harga bahan baku pembuatan kemasan. Yang pasti, pihak IGAR akan terus berkomunikasi kepada para pelanggan ketika hendak mengimplementasikan kebijakan bisnis seperti itu.

“Kami selalu bekerja sama dan sangat terbuka dengan para pelanggan,” tutur dia.

IGAR pun menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar Rp 60 miliar pada 2023. Salah satu penggunaan capex tersebut yakni untuk memperbaiki atau menambah mesin baru bagi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×