kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Chandra Asri berhasil menorehkan laba


Jumat, 03 Mei 2013 / 09:15 WIB
Chandra Asri berhasil menorehkan laba
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk (TPIA) berhasil mencatatkan laba di  kuartal I-2013. Maklum, di periode yang sama tahun lalu, Chandra Asri merugi.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, selama tiga bulan pertama tahun ini,  Chandra Asri mencatatkan untung bersih sebesar US$ 573.000. Padahal di Januari- Maret 2012, perusahaan ini harus menanggung rugi hingga US$ 15 juta.

Suryadi, Senior Vice President Corporate Secretary and Investor Relation Chandra Asri mengatakan ada beberapa faktor yang membuat perusahaan ini bisa menorehkan kinerja positif di awal tahun ini. Seperti perolehan laba kotor Chandra Asri yang naik 15% di kuartal I 2013,, sebesar US$ 20,6 juta dibanding kuartal yang sama tahun lalu yang hanya US$ 17,9 juta. "Kenaikan laba kotor ini berkat marjin produk kami yang labih baik di kuartal I tahun ini," katanya dalam keterangan tertulis kemarin (2/5).

Kenaikan marjin ini terdorong oleh kenaikan harga jual produk yang lebih tinggi ketimbang kenaikan bahan baku. Di kuartal I 2013, rata-rata harga jual Chandra Asri bisa mencapai US$ 1.531 per ton alias naik 7,6% dari rata-rata harga pada periode yang sama di 2012 yang hanya sebesar US$ 1.422 tiap tonnya.

Di sisi lain, kenaikan harga naphta sebagai bahan baku produk petrokimia Chandra Asri, hanya naik sekitar 1% secara year on year. Pada Januari hingga Maret 2012, rata-rata harga naphta hanya mencapai US$ 987 per ton. Namun pada periode yang sama tahun ini harga naphta hanya naik jadi US$ 997 per ton.

Di samping itu, beban pendapatan Chandra Asri sepanjang kuartal I-2013 turun 2% dibanding kuartal pertama 2012. "Karena pemakaian bahan baku (feedstock) yang lebih rendah," ujarnya.

Selama tiga bulan pertama  2013, pendapatan TPIA turun tipis sebesar 1,1% dari US$ 597,5 juta di periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 590,4 juta.

Penurunan ini akibat anjloknya pasar ekspor sebesar 37,7% dari US$ 197,7 juta di triwulan I 2012 menjadi US$ 123 juta di triwulan I 2013 akibat imbas krisis global.

Untungnya, penjualan di pasar domestik di periode yang sama naik 16,6% menjadi US$ 465,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×