kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chandra Asri jaga momen pasca ekspansi


Rabu, 30 Maret 2016 / 14:40 WIB
Chandra Asri jaga momen pasca ekspansi


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pasca ekspansi produksi tahun lalu, manajemen PT Chandra Asri Petrochemical Tbk tak berencana ekspansif di tahun ini. Perusahaan penghasil bijih plastik ini memilih menjaga momentum baik di tahun lalu, sambil melanjutkan pembangunan pabrik karet sintetis PT Synthetic Rubber Indonesia.

Suryandi, Direktur Human Resources & Corporate Administration sekaligus Sekretaris Perusahaan Chandra Asri, Selasa (29/3) menjelaskan, hasil ekspansi tahun lalu ,produksi tahun ini mulai meningkat. Total kapasitas produksi Chandra Asri naik hingga 43%.

Perinciannya, produksi etilena naik dari 600.000 ton menjadi 860.000 ton, propilena dari 320.000 ton ke 470.000 ton, py-gas dari 280.000 ton ke 400.000 ton, dan mixed C4 dari 220.000 ton menjadi sekitar 315.000 ton.

"Tahun ini, kami harapkan tren baik di 2015 berlanjut. Apalagi, kapasitas kami sudah meningkat, harga minyak masih rendah, dan biaya produksi bisa turun. Maka, marjin laba akan lebih baik lagi," ucap Suryandi optimis. Jika marjin laba pada 2015 mencapai 10,6%, Suryandi yakin tahun ini bisa lebih besar lagi.

Dengan alasan inilah, manajemen emiten dengan kode saham TPIA tidak mengalokasikan anggaran banyak belanja modal alias capital expenditure pada tahun ini. "Belanja modal hanya untuk melakukan maintenance secara reguler saja. Karena ekspansi  produksi sudah selesai," tutur Suryandi.

Suplai butadine

Pada Juni 2015, Chandra Asri telah mengambil keputusan investasi akhir dengan mitra patungannya, Compagnie Financiere Du Groupe Michelin (Michelin), untuk membangun pabrik karet sintetis lewat PT Synthetic Rubber Indonesia. Pabrik karet sintetis ini, berlokasi di Cilegon, Banten, dengan kapasitas sebesar 120.000 ton setahun.

Nilai investasi pembangunan pabrik karet sintetis mencapai US$ 435 juta. Dari jumlah itu, Michelin menggenggam porsi 55%, dan sisanya 45% dimiliki Chandra Asri.

Meski porsi kecil, Chandra Asri mengklaim punya keuntungan. "Nanti, 100% produksi produk butadiene kami akan menyuplai pabrik karet sintetis itu. Saat ini, hampir sebagian besar masih diperuntukkan bagi penjualan ekspor," terang Suryandi.

Proses pembangunan pabrik karet sintetis tersebut baru berjalan sekitar 15%. Perseroan berharap, pabrik tersebut bisa selesai pada awal 2018 mendatang.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×