kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Charoen Pokphand ikut rugi akibat murahnya DOC


Kamis, 06 November 2014 / 16:12 WIB
Charoen Pokphand ikut rugi akibat murahnya DOC
ILUSTRASI. Negara Bisa Rugi Miliaran Dolar Jika Tidak Beri Perpanjangan Ekspor Untuk Konsentrat Tembaga, Besi, Timbal, dan Seng. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/06/07


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tidak hanya peternak rakyat yang kelimpungan dengan melimpahnya ketersedian anak ayam usia sehari atau day old chicken (DOC). PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk juga merugi akibat anjloknya harga DOC selama tiga bulan terakhir. 

Di tengah kondisi penurunan laba perusahaan, CPIN mengalami kerugian akibat harga DOC yang kelewat murah. Harga DOC sejak tiga bulan terakhir mengalami penurunan. Pasca lebaran, DOC sempat bertengger diharga Rp 4.000 per ekor. 

Namun setelahnya, harga DOC terus mengalami penurunan hingga harga jual ditingkat petani mencapai Rp 500 per ekor. Kondisi serupa juga terjadi di CPIN yang harga DOC saat ini berkisar antara Rp 1.200 per ekor sampai Rp 1.500 per ekor. 

Padahal untuk meraih untung idealnya harga DOC berada di harga Rp 4.000 per ekor sampai Rp 5.000 per ekor. Kondisi ini tentu membuat perusahaan dengan kode emiten CPIN mau tidak mau memangkas produksi DOC tiap minggunya. 

Sebab saat ini, ketersedian DOC di pasar juga mengalami over supply atau kelebihan kebutuhan. Jika normalnya kebutuhan nasional DOC 40 juta ekor per minggu. Kini mencapai 60 juta ekor per minggu. 

Sementara di Charoen Pokphand produksinya saat ini mencapai 45 juta ekor per minggu. Perusahaan tengah berupaya untuk memangkas jumlah produksi agar angka produksi DOC kembali normal. Setiap minggu produksi DOC Charoen Pokhpand mencapai 15 juta ekor per minggu. 

"Kami tidak mungkin harus menanggung kerugian setiap minggu. Karenanya kami akan melakukan pemangkasan produksi," kata Desianto Budiman, VP Feed Technology Charoen Pokphand pada Kamis (6/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×