Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan poultry, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan kinerja ciamik di paruh pertama tahun ini. Perusahaan pakan ternak ini berhasil mengerek penjualan dan juga torehan laba bersih yang signifikan di periode tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, Charoen Pokphand membukukan penjualan neto sebesar Rp 25,46 triliun. Jumlah itu tumbuh signifikan 28,80% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 19,77 triliun.
Penjualan neto Charoen Pokphand di periode enam bulan pertama tahun 2021, ditopang oleh penjualan ayam pedaging senilai Rp 12,86 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan pakan, anak ayam usia sehari, dan ayam olahan masing-masing sebesar Rp 7,19 triliun, Rp 1,27 triliun, dan Rp 3,37 triliun.
Terakhir ada penjualan lain-lain dengan nilai Rp 755,09 miliar.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham BBTN, CPIN, dan EXCL untuk perdagangan Jumat (20/8)
Tumbuhnya penjualan mendorong peningkatan beban pokok penjualan CPIN sebesar 24,95%, dari sebelumnya Rp 16,15 triliun pada semester I-2020, naik menjadi Rp 20,19 triliun di semester pertama tahun ini.
Hingga akhir Juni lalu, perseroan berhasil mengerek torehan laba bruto hingga 46,03% menjadi Rp 5,27 triliun. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu, Charoen Pokphand hanya membukukan laba bruto senilai Ro 3,16 triliun.
Di sisi lain, perusahaan ini juga terpantau masih membukukan peningkatan pada sejumlah pos beban. Pertama, beban penjualan yang tercatat naik 27,20% menjadi Rp 760,31 miliar, dari sebelumnya Rp 597,71 miliar di paruh pertama 2020.
Beban umum dan administrasi juga mengalami peningkatan menjadi Rp 811,55 miliar di akhir Juni lalu. Angka tersebut naik 12,62% dibandingkan sebelumnya Rp 720,58 miliar di akhir Juni 2020.
Per 30 Juni 2021 Charoen Pokphand berhasil membukukan laba laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,83 triliun atau tumbuh signifikan 73,01% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,63 triliun.
Selanjutnya: IHSG stagnan pada Jumat (13/8), asing mencatat net buy di saham Bukalapak (BUKA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News