Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan pakan ternak dan makanan asal Thailand, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akan terjun ke bisnis minuman di Indonesia. Jika terealisasi, perusahaan ini akan menjadi perusahaan asal Thailand kedua yang akan berbisnis minuman di Indonesia.
Rencana ekspansi bisnis Charoen ini disampaikan pertama kali oleh Faiz Ahmad, Direktur Minuman dan Tembakau, Kementerian Perindustrian. "Saya mendapat informasi, Charoen mau investasi industri minuman di Indonesia," kata Faiz di Jakarta, Kamis (5/2).
Hardijanto Kartika, Sekretaris Korporasi emiten berkode saham CPIN ini, membenarkan kabar tersebut. "Mengenai hal ini, yang bisa kami sampaikan adalah bahwa bisnis minuman yang akan dijalankan anak usaha CPIN, yaitu PT Singa Mas International," ungkap Hardijanto kepada KONTAN, Senin (9/2).
Ia menyatakan, Charoen masih menyiapkan bisnis minuman itu. "Belum ada informasi lebih lanjut yang bisa saya sampaikan. Direksi juga belum memberikan perkembangan mengenai jadwal dan time table-nya," jelas Hardijanto,
Berdasarkan keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Singa Mas International adalah anak usaha CPIN yang berdiri tahun 2014. Perusahaan ini bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan.
Charoen memiliki 99,9% saham PT Singa Mas International. Adapun total nilai aset perusahaan ini tercatat sekitar Rp 428,25 miliar.
Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui jenis minuman yang akan produksi Charoen. Hendro Baruno, Ketua Asosiasi Minuman Ringan (Asrim) menyebutkan, pihaknya sudah mendengar rencana bisnis Charoen tersebut. "Apalagi CPIN itu sudah kuat di industri makanan, tidak heran jika perusahaan itu mau masuk ke industri minuman," terang Hendro.
Ia juga menyambut baik rencana Charoen itu, karena akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri minuman. Selain itu, investasi pabrik itu juga menambah lapangan pekerjaan.
Sayang, soal rencana investasi Charoen itu, Hendro belum mengetahuinya. "Bisa saja mereka bangun pabrik besar, kita tak tahu," kata dia.
Potensi pasar minuman Indonesia memang menggiurkan bagi investor lokal maupun asing. Sebelum rencana ekspansi Charoen ini, sebelumnya sudah ada investor minuman asal Thailand yang lebih dulu mengumumkan rencana berbisnis minuman di Indonesia.
Dia adalah Ichitan Group, yang ingin berbisnis minuman di Indonesia dengan menggandeng konglomerasi asal Jepang, Mitsubishi Corporation. Ichitan menjalankan bisnis di Indonesia lewat PT Atri Pasifik, usaha patungannya bersama PT Sigmantara Alfindo (Alfa Group) selaku investor lokal.
Sebagai gambaran saja, Ichitan merupakan perusahaan yang selama ini fokus berbisnis dan penjualan minuman non-alkohol di Thailand. Adapun modal awal yang disetor perusahaan ini di Indonesia berjumlah Rp 400 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News