kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Chery Bakal Genjot Komponen Lokal pada Omoda E5


Senin, 03 Juni 2024 / 08:01 WIB
Chery Bakal Genjot Komponen Lokal pada Omoda E5
ILUSTRASI. saat ini Omoda E5 telah mengantongi sertifikat TKDN 40%


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chery Sales Indonesia berniat terus meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik jenis Chery Omoda E5.

Head of Brand Department Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan menyampaikan, saat ini Omoda E5 telah mengantongi sertifikat TKDN 40% sehingga berhak memperoleh insentif PPN 1% dari pemerintah. Harga Omoda E5 pun kini menjadi relatif lebih terjangkau yaitu Rp 488,8 juta.

Pihak Chery tentu punya harapan untuk mendongkrak level TKDN pada Omoda E5 hingga 80% pada masa mendatang. Peningkatan konten lokal ini dilakukan Chery dengan menambah kemampuan produksi manufaktur.

"Kami akan kejar TKDN 60% secara bertahap dan kemudian jadi 80%. Nanti 80% kalau sudah punya pabrik sendiri," ungkap dia dalam konferensi pers, Jumat (31/5).

Baca Juga: Chery Hadirkan Varian Baru Omoda E5 Interior All Black

Sebagai informasi, Chery merakit Omoda E5 di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi. Di sana, Chery mampu memproduksi 600 unit per bulan untuk Omoda E5. 

Dalam catatan KONTAN, Chery menggelontorkan investasi sekitar Rp 250 miliar untuk memproduksi mobil listriknya di Indonesia. Lebih jauh, dana investasi tersebut ditujukan untuk memproses berbagai tahap perakitan mulai dari body, welding, dan painting.

Rifkie turut mengaku, pihaknya belum memutuskan apakah akan tetap menggunakan fasilitas milik HIM atau membeli lahan baru dan mengembangkan pabrik sendiri untuk mengerek TKDN mobil listrik. 

"Kami belum putuskan untuk mengejar kenaikan TKDN akan masih bersama Handal atau tidak," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×