kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Chevron beri isyarat hengkang dari IDD, Pengamat: Sinyal kurang baik untuk investasi


Kamis, 23 Juli 2020 / 19:08 WIB
Chevron beri isyarat hengkang dari IDD, Pengamat: Sinyal kurang baik untuk investasi
ILUSTRASI. PT Chevron Pacific Indonesia. ANTARA FOTO/FB Anggoro/kye/18.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) memberi isyarat tak melanjutkan pengembangan tahap II Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) pasalnya blok tersebut tak masuk dalam portfolio global perusahaan migas asal Amerika Serikat tersebut.

Tak masuknya pengembangan Blok IDD dalam portfolio global membuat ptensi mendapatkan modal semakin kecil bagi Chevron. Praktisi Hulu Migas Tumbur Parlindungan menilai mundurnya Chevron menjadi sinyal kurang baik bagi iklim investasi tanah air. "Bisa menjadi salah satu signal yang kurang baik untuk iklim investasi Indonesia terutama migas," terang Tumbur kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7).

Ia melanjutkan, ada beberapa kemungkinan yang membuat Chevron enggan melanjutkan pengembangan Blok IDD. Antara lain, kondisi global dimana harga minyak tertekan sementara Blok IDD merupakan proyek laut dalam yang secara keekonomian mungkin kurang baik pada kondisi saat ini.

Baca Juga: Usai Shell minggat dari Masela, kini Chevron kirim sinyal hengkang dari Blok IDD

Selain itu, alih kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina bisa jadi turut mempengaruhi pertimbangan Chevron. "Chevron tidak ada base operation di Indonesia karena aset mereka di Sumatera akan dikembalikan ke Indonesia tahun 2021," ujar Tumbur.

Tak hanya itu, Tumbur mengungkapkan iklim investasi tanah air mungkin saja dinilai tidak menarik bagi Chevron. "Harus perbaiki iklim investasi dengan dibandingkan negara kompetitor dan menjaga kesucian kontrak," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×