kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China & Jepang adu kencang di segmen low MPV


Senin, 15 Agustus 2016 / 14:25 WIB
China & Jepang adu kencang di segmen low MPV


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pasar mobil keluarga di segmen low multi purpose vehicle (MPV) bakal makin ramai dengan kehadiran pemain baru asal China, yaitu Wuling. Tahun depan, Wuling yang membangun pabrik di Greenland International Industrial Center, Cikarang, Jawa Barat tersebut mulai memproduksi mobilnya.

Meski terbilang baru di Indonesia, Wuling tak sungkan membidik produksi 120.000 per tahun. "Launching Juli 2017 dan Agustus 2017, kami mulai penjualan," ujar Xu Feiyun, Presiden PT SGMW Motor Indonesia di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, Kamis (11/8).

Target produksi Wuling terbilang jumbo, sebab target itu setara setengah penjualan mobil low MPV setahun. Asal tahu, sampai semester pertama 2016, penjualan empat merek besar low MPV tercatat 132.782 unit.

Tahap awal, Wuling akan menjajakan varian Wuling Hongguang S1 dan Baojun 730 yang dibanderol kisaran US$ 9.517 - US$10.926 atau setara Rp 124,79 juta - Rp 143,27 juta. Feiyun bilang, harga bisa berubah karena biaya produksi di Indonesia lebih murah. “Tahap pertama, Wuling menggunakan kandungan lokal lebih dari 50%,” kata Feiyun.

Meski harus berhadapan dengan raksasa low MPV Jepang, Feiyun tak khawatir. Alasannya, pasar Indonesia berpotensi tumbuh besar. Kehadiran Wuling juga tak membuat produsen low MPV yang sudah ada gundah. Sebaliknya, kehadiran pemain baru diharapkan bisa memperbesar pasar low MPV.

"Pilihan konsumen menjadi lebih banyak. Itu baik bagi konsumen dan industri," kata Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor, kepada KONTAN, Minggu (14/8).

Pendapat senada disampaikan Davy J Tulian, Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales. “Jadi tak ada antisipasi khusus. Suzuki masih menjalankan rencana pemasaran yang agresif untuk Ertiga," kata Davy.

Komponen lokal

Manager Public Relations PT Toyota Astra Motor Rouli Sijabat pun menilai, kehadiran kompetitor bukanlah hal baru bagi Toyota. "Justru membuat pasar jadi lebih dinamis dan produsen dituntut menghasilkan produk dan layanan yang dibutuhkan pasar," kata Rouli.

Terkait kompetisi harga dan produksi, Rouli bilang, Toyota sudah siap bersaing. Apalagi, Toyota telah merilis low MPV murah, yaitu Toyota Cayla. "Kini Toyota menyediakan berbagai macam pilihan bagi pasar MPV di Indonesia, ada Alphard, Vellfire, NaV1, Kijang Innova, Sienta, Veloz, Avanza hingga Calya," kata Rouli.

Selain punya beragam produk, Rouli mengklaim, Toyota punya daya saing yang cukup kuat dari kompetitor, terutama dalam hal penggunaan komponen dari dalam negeri. Penggunaan komponen lokal yang tinggi akan membuat biaya produksi menjadi lebih murah. Selain itu, kandungan lokal akan mendukung produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.

Terkait dengan kehadiran Wuling di bisnis otomotif, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto menilai akan berdampak positif bagi Indonesia. “Barangkali Indonesia akan dijadikan basis produksi untuk ekspor (Wuling) ke Asia Tenggara,” ujar Jongkie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×