Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar memprediksi, dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, impor China akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang yang juga menanjak di Negeri Panda.
“Saat ini sudah mulai, namun nanti pertumbuhan konsumsinya akan semakin tinggi,” kata Mahendra dalam seminar Forum Industri Pengolahan Hasil Perikanan di Hotel Peninsula, Jakarta, Senin (9/8).
Mahendra menyebutkan, pergerakan ekonomi China tersebut akan membuka kesempatan produk Indonesia untuk mengisi pasar China; termasuk produk sektor perikanan, pertanian dan juga manufaktur.
Saat ini, salah satu industri yang sudah memanfaatkan ekspor ke China tersebut adalah industri sepatu. Pasalnya, sejumlah investor dari China sudah berombongan memindahkan industrinya ke Indonesia tanpa meninggalkan pasarnya di negeri asalnya. “Industri sepatu pindah ke Indonesia karena masalah tenaga kerja di China,” kata Mahendra.
Mahendra memprediksi, hijrahnya industri sepatu China ke Indonesia akan diikuti oleh industri manufaktur lainnya; termasuk makanan dan minuman. Ia juga memperkirakan pasar ekspor yang menggiurkan nantinya bukan lagi Amerika Serikat tetapi beralih ke China.
Tercatat angka ekspor non migas Indonesia ke Cina sampai dengan Mei 2010 mencapai US$ 7,1 miliar atau mengalami kenaikan 66,1% dibandingkan rengan realisasi ekpor waktu yang sama tahun 2009 lalu dengan nilai US$ 4,8 miiar. Sementara itu, ekspor nonmigas ke AS sampai dengan Mei tercatat hanya mengalami kenaikan 36,1% atau naik dari US$ 2,6 miliar tahun 2009 menjadi US$ 3,5 miliar.
“Pertumbuhan ekspor yang paling menjanjikan itu adalah ke China dan nantinya mereka akan banyak mengimpor,” kata Mahendra.
Prediksi Mahendra tersebut dibenarkan oleh Herry Lukmito, Dewan Pengawas, Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I. Menurutnya, konsumsi China itu akan mengalami kenaikan sehingga tidak mampu lagi disuplai dari dalam negerinya sendiri.
“Saya yakin 5 tahun kedepan, China akan menjadi Giant Market,” kata Herry yang juga Presiden Direktur PT Sekar Bumi, Tbk itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News