Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Selalu ada banyak jalan menuju Roma bagi mereka yang mau berusaha. Menghadapi tantangan pasar funitur yang masih lesu, PT Chitose Internasional Tbk menggelar diversifikasi produk. Targetnya adalah mall atau pusat perbelanjaan.
Adapun produk diversifikasi yang Chitose Internasional bikin berupa shop display atawa pajangan toko. Perusahaan berkode saham CINT di Bursa Efek Indonesia tersebut mengaku, sudah mendapatkan pesanan shop display untuk kedua kalinya dari Aeon Mall.
Diversifikasi produk adalah bagian dari ikhtiar Chitose Internasional mengulik pendapatan proyek yang tengah lesu. "Dengan diversity product dan bisnis, maka tidak sepenuhnya Chitose mengandalkan demand pemerintah," ujar Helina Widayani, Sekretaris Perusahaan PT Chitose International Tbk kepada KONTAN Kamis, (6/7).
Berdasarkan pengalaman Chitose Internaional, kinerja kuartal II 2017 tak berbeda jauh dengan kuartal II 2016. Tanpa menyebutkan nilai capaian, mereka bilang penyebab kinerja kuartal II tahun ini tak agresif karena akhir tahun lalu belanja pemerintah turun dan proyek infrastruktur banyak yang tertunda.
Padahal bagi Chitose Internaional, penjualan proyek adalah pendapatan utama. Sumbernya baik berupa proyek pemerintah maupun swasta. Menurut catatan internal perusahaan itu, komposisi antara penjualan proyek dan penjualan ritel adalah 7:1.
Selain tender proyek furnitur yang belum ramai, Chitose Internaional juga menemui tantangan serbuan produk impor asal Tiongkok. Tak heran kalau mereka mengaku lebih waspada menghadapi persaingan di pasar.
Sementara Chitose Internasional juga tak bisa mengharapkan banyak kontribusi pendapatan dari pasar ekspor. Perusahaan tersebut bilang, porsi penjualan pasar ekspor kuartal II 2017 kurang lebih sama dengan kuartal I 2017, yakni sekitar 5% terhadap penjualan bersih. Menurut laporan keuangan kuartal I 2017, penjualan ekspor Chitose Internasional tercatat Rp 4 miliar atau 5,52% terhadap total penjualan bersih. (lihat infografis).
Strategi pemasaran
Sejauh ini, Chitose Internasional masih menyimpan informasi kinerja kuartal II 2017. Mereka berjanji akan membagi informasi pasca semua pencatatan akumulasi kinerja semester I 2017 rampung.
Sebagai gambaran saja, manajemen perusahaan bilang, ada pertumbuhan yang signifikan pada pos laba bersih. "Disebabkan efektivitas operasional yang dijalankan di seluruh lini dan strategi pemasaran kategori produk membuat gross margin terbantu," tutur Helina.
Selanjutnya pada Juli hingga Desember nanti, Chitose International memperkirakan, ada potensi pertumbuhan pendapatan bisnis funritur. Acuan mereka adalah ada sejumlah proyek pemerintah yang masuk proses lelang e-katalog. Selain itu, proyek properti kemungkinan lebih bergairah ketimbang semester I 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News