Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) membidik penjualan apartemen bisa tumbuh 4% sepanjang tahun ini. Sejauh ini perseroan telah mencatatkan pertumbuhan penjualan apartemen sekitar 3,3%.
"Hingga saat ini kontribusi penjualan apartemen sebesar 3,3% dari total keseluruhan penjualan. Tapi kami menargetkan mudah-mudahan bisa mencapai 4% dari total penjualan di akhir 2024," papar Direktur CTRA Harun Hajadi kepada Kontan, belum lama ini.
Harun menuturkan kehadiran insentif pajak pertambahan nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100% untuk sektor properti hingga akhir 2024, manfaatnya belum begitu terasa untuk segmen apartemen. Menurutnya PPN DTP 100% memang membantu penjualan apartemen, tetapi belum mampu melonjakkan angka pembelian apartemen.
Sisa stok apartemen yang ada saat ini terbantu penjualan berkat adanya insentif PPN DTP 100%. Namun perusahaan enggan menambah pembangunan apartemen baru guna memanfaatkan insentif tersebut.
Asal tahu saja, insentif PPN DTP yang sudah diberlakukan tiga tahun belakangan ini memang memudahkan penjualan stok properti, dengan pembayaran yang harus sudah lunas sebelum Desember 2024 dan bangunan sudah harus tersedia sebelum Desember 2024.
"Jadi PPN DTP memang ditunjukan untuk pengembang yang memiliki stok rumah atau bangunan yang sudah dalam proses penyelesaian. Jadi ini cukup membantu penjualan apartemen yang sudah siap atau stok," ujarnya
Baca Juga: PPN DTP 100% Tidak Signifikan Kerek Penjualan Apartemen Ciputra (CTRA)
Adapun proyek apartemen CTRA yang diandalkan adalah Apartemen The Newton 1 dan 2, Apartemen The Orchard, dan Apartemen Ciputra World Jakarta.
"Penjualan apartemen Ciputra berjalan mengalir saja, sebab bread and butter (penjualan utama) kami ada di rumah tapak," ujar dia.
Pada paruh pertama 2024, CTRA berhasil membukukan laba bersih Rp1,03 triliun atau melonjak 32,12% dibandingkan dengan capaian di semester I 2023 yang senilai Rp778,99 miliar.
Pendapatan tercatat di Rp5,04 triliun atau bertumbuh 12,75% dibandingkan dengan perolehan di paruh pertama 2023 yang sebesar Rp4,47 triliun. Kontribusi penjualan rumah hunian dan ruko adalah sebesar Rp3,57 triliun, lalu apartemen sebesar Rp176,1 miliar, perkantoran sebesar Rp159,02 miliar.
Untuk pendapatan usaha meliputi niaga dan kawasan komersial menyumbang pendapatan sebesar Rp381,5 miliar, pelayanan kesehatan sebesar Rp 312,2 miliar, hotel sebesar Rp249,2 miliar, sewa kantor sebesar Rp84,1 miliar, lapangan golf senilai Rp28,9 miliar dan lainnya sebesar Rp73,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News