Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menyampaikan bahwa insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) 100% di sektor perumahan belum mampu meningkatkan penjualan apartemen.
Direktur CTRA Harun Hajadi mengatakan bahwa adanya insentif PPN DTP ini membantu penjualan apartemen, namun belum mampu membuat lonjakan pembelian.
"Ya pasti membantu penjualan, daripada tidak ada PPN DTP. Tapi kalau menggenjot penjualan, mungkin nggak ya. Ini pasti membantu penjualan apartemen yang sudah siap atau stok," ujarnya kepada Kontan, belum lama ini.
Asal tahu saja, Pemerintah memperpanjang pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100% untuk sektor properti hingga Desember 2024.
Lebih lanjut, Harun menyampaikan bahwa insentif PPN DTP yang sudah diberlakukan tiga tahun belakangan ini memang memudahkan penjualan stok properti, dengan pembayaran yang harus sudah lunas sebelum Desember 2024 dan bangunan sudah harus tersedia sebelum Desember 2024.
Baca Juga: Wamenkeu Thomas: Merosotnya Jumlah Masyarakat Menengah Jadi PR Pemerintahan Baru
Dengan demikian, PPN DTP memang ditunjukan untuk pengembang yang memiliki stok rumah atau bangunan yang sudah dalam proses penyelesaian.
Harun melanjutkan, penjualan apartemen CTRA umumnya belum sebagus penjualan rumah tapak. Penjualan apartemen CTRA rata-rata menyumbang kontribusi sebesar 3,3% dari keseluruhan penjualan. Melihat hal ini,CTRA juga tidak pernah membangun stok apartemen terlalu banyak.
Adapun proyek apartemen CTRA yang diandalkan adalah Apartemen The Newton 1 dan 2, Apartemen The Orchard, dan Apartemen Ciputra World Jakarta.
"Penjualan apartemen Ciputra berjalan mengalir saja, sebab bread and butter (penjualan utama) kami ada di rumah tapak. Namun tahun ini kami menargetkan kontribusi penjualan apartemen mudah-mudahan bisa mencapai 4% dari total penjualan," paparnya.
Pada paruh pertama 2024, CTRA berhasil membukukan laba bersih Rp1,03 triliun atau melonjak 32,12% dibandingkan dengan capaian di semester I 2023 yang senilai Rp778,99 miliar.
Pendapatan tercatat di Rp5,04 triliun atau bertumbuh 12,75% dibandingkan dengan perolehan di paruh pertama 2023 yang sebesar Rp4,47 triliun.
Baca Juga: IPL Kena PPN 12%, Penghuni Ramai-Ramai Melayangkan Penolakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News