Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyebutkan pihaknya tidak memiliki rencana mengembangkan kota mandiri di kawasan pinggiran Jakarta dalam waktu dekat.
Corporate Secretary sekaligus Independent Director CTRA Tulus Santoso berkata, pihaknya masih fokus untuk mengembangkan existing unit yang ada saat ini.
"Sejauh ini kita pikir sudah cukup dengan unit existing saat ini," kata dia kepada Kontan, Rabu (25/11).
Lebih jauh, Tulus menyebutkan saat ini pihaknya sudah tepat mengembangkan properti di Tangerang, Maja, Jonggol, hingga Sentul dengan target pasar yang tepat, yakni kelas pekerja.
Sebagai informasi, CTRA tercatat mengembangkan hunian rumah tapak dan apartemen di kawasan pinggiran Jakarta, salah satunya adalah Maja Raya.
Baca Juga: Laba Ciputra Development (CTRA) turun 44% menjadi Rp 230,18 miliar hingga kuartal III
Tulus berkata, berkaca pada pencapaian penjualan 2019, residensial kategori middle low yang terletak di beberapa kota, tidak hanya Maja, tetapi juga Tangerang, Jakarta, Medan dan Surabaya dibanderol harga di bawah Rp 2 miliar. Lini ini menyumbang porsi utama penjualan lebih dari 70%.
Walau tidak memiliki rencana mengembangkan kawasan kota mandiri, CTRA memahami keuntungan pengembangan kota mandiri di kawasan pinggiran Jakarta terletak pada perbedaan harga tanah, sehingga memungkinkan orang tinggal di rumah tapak favorit.
"Saya kira advantage utamanya adalah dari perbedaan harga tanah di kota dan di pinggiran, sehingga memungkinkan orang tinggal di rumah tapak yang menjadi favorit selama ini. Selain itu, dengan banyaknya improvement dalam infrastruktur, maka makin mudah akses dari pinggir kota ke tengah kota," sambungnya.
Sepanjang sembilan bulan ini, CTRA mengantongi pendapatan Rp 4,24 triliun atau turun 9,01% secara tahunan (yoy) dari perolehan di kuartal ketiga 2019 yang tercatat sebesar Rp 4,66 triliun.
Sedangkan laba bersih tercatat turun 44,27% yoy dari Rp 416,64 miliar menjadi Rp 230,18 miliar. Penurunan laba terutama disebabkan oleh beban pokok penjualan dan beban langsung yang hanya turun 3,33% yoy dari Rp 2,4 triliun menjadi Rp 2,32 triliun.
Sehingga penurunan laba bersih sudah terlihat dari laba kotor yang turun dari Rp 2,26 triliun menjadi Rp 1,91 triliun.
Baca Juga: Semak rekomendasi saham CTRA dan BSDE usai BI memangkas suku bunga
Adapun pendapatan CTRA paling besar berasal dari penjualan real estate yang berkontribusi Rp 3,22 triliun dan sisanya merupakan pendapatan sewa sebesar Rp 709,61 miliar.
"Marketing sales sampai dengan kuartal tiga sebesar Rp 3,8 triliun dari target akhir tahun Rp 4,5 triliun. Kami optimistis target akhir tahun akan tercapai," ujar Tulus.
Sejauh ini CTRA telah menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 600 miliar yang sebagian besar untuk tanah.
Di tahun ini CTRA menambah saldo land bank sekitar 150 hektare (ha). Adapun seluruh land bank yang dimiliki Ciputra Development sebesar 4.000 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News