kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ciputra gencar membangun perumahan di daerah


Rabu, 29 Mei 2013 / 08:09 WIB
Ciputra gencar membangun perumahan di daerah


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kelompok Usaha Ciputra masih gencar menambah proyek residensial di Indonesia. Tahun ini, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan anak usahanya PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) bakal meluncurkan sebanyak 11 proyek perumahan baru.

Menurut Tulus Santoso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan CTRA, selama kuartal satu, pihaknya sudah meluncurkan dua perumahan baru di Medan dan Semarang. Ini berarti masih ada sembilan perumahan lagi yang akan hadir di tahun ini.

Perinciannya, CTRA akan mengembangkan delapan perumahan di Gowa, Cilegon, Depok, Pontianak, Banjarbaru, Balikpapan, Cirebon, dan Batam. Sedangkan CTRS akan menggarap satu perumahan di Surabaya.

Di antara perumahan-perumahan baru Grup Ciputra pada tahun ini, kompleks perumahan di Gowa merupakan yang terbesar. Perumahan tersebut dirancang sebagai kota mandiri yang berdiri di atas lahan seluas 500 hektare (ha). Sedangkan luas areal perumahan Ciputra di kota lainnya berkisar antara 3,4 ha hingga 172 ha.

Seluruh perumahan Grup Ciputra tersebut dikembangkan melalui skema kerjasama operasi. "Nilai investasi masing-masing proyek adalah Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar," ungkap Tulus dalam paparan publik, Selasa (28/5).

Apabila CTRA dan CTRS lebih fokus pada proyek residensial, anak usaha CTRA yang lain, yaitu PT Ciputra Property Tbk (CTRP), lebih memilih untuk mengerjakan proyek komersial tahun ini. Proyek tersebut meliputi apartemen The Suites Ciputra World Jakarta (CWJ) 2, hotel mewah di Tanah Lot Bali serta budget hotel dengan brand CitraDream di enam lokasi.

Melalui proyek-proyek tadi, CTRA menargetkan pendapatan mencapai Rp 6 triliun di sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut meningkat tajam 80,72% dibandingkan pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 3,32 triliun.

Manajemen CTRA memproyeksikan laba bersih pada tahun ini mencapai Rp 1 triliun, menanjak 69,75% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 589,10 miliar.

Per akhir kuartal pertama tahun ini, Ciputra Development sudah membukukan pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp 1,34 triliun dan Rp 215,90 miliar.

Direktur Utama CTRA Candra Ciputra menerangkan, penjualan terbesar berasal dari rumah, yakni sebanyak 56% terhadap total penjualan. Adapun belanja modal yang disiapkan CTRA untuk pembelian lahan dan pembangunan proyeknya tahun ini mencapai Rp 2 triliun. Selama kuartal I-2013, CTRA sudah merealisasikan belanja modal Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar. "Belanja modal paling banyak mengalir ke Ciputra Property untuk menyelesaikan proyek CWJ 1," ujar Candra.

Sebagai tambahan informasi, per akhir kuartal pertama tahun ini, CTRA masih memiliki cadangan lahan (landbank) milik sendiri yang belum dikembangkan seluas 1.475,1 ha dengan nilai Rp 1,44 triliun. Selain itu, masih ada landbank berupa proyek kerjasama operasi yang seluas 2.068 ha.

Ciputra, Komisaris Utama sekaligus pendiri Grup Ciputra mengemukakan, strategi Ciputra memang tidak berlomba-lomba mengakuisisi tanah. "Kami lebih suka bekerjasama dengan orang yang memiliki tanah. Dengan demikian, utang kami tidak menumpuk," ungkap dia.

Ciputra optimistis bisnis properti di Indonesia masih akan berkembang hingga tiga tahun mendatang. Alasannya antara lain bunga bank relatif rendah, Indonesia masih kekurangan pasokan rumah dan harga perumahan di negeri ini masih lebih rendah dibandingkan negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×