kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.480   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.806   107,35   1,39%
  • KOMPAS100 1.094   17,24   1,60%
  • LQ45 797   15,30   1,96%
  • ISSI 267   2,32   0,88%
  • IDX30 414   7,66   1,88%
  • IDXHIDIV20 481   8,66   1,83%
  • IDX80 121   1,95   1,65%
  • IDXV30 131   2,37   1,84%
  • IDXQ30 134   2,17   1,65%

Ciputra Optimis Penjualan 2010 Meningkat 50%


Selasa, 29 Desember 2009 / 15:28 WIB
Ciputra Optimis Penjualan 2010 Meningkat 50%


Reporter: Nadia Citra Surya |

JAKARTA. Pesimisme pasar properti di awal tahun 2009, nampaknya telah terkikis. Para pengusaha properti yakin penjualannya tahun 2010 nanti bakal bersinar. Tak tanggung-tanggung grup Ciputra menargetkan kenaikan penjualan hampir separuh dari semua proyek yang kini tengah digarapnya.

"Grup menargetkan kenaikan penjualan hampir 50% di hampir semua proyek kami di 2010," kata Direktur Utama Ciputra Surya, Harun Harjadi kepada KONTAN (29/12).


Meski target tersebut terbilang sensasional, namun Harun mengaku cukup optimis. Selain peningkatan jumlah penjualan unit properti buatannya, Ciputra Grup berpendapat harga properti tahun depan dipastikan bakal naik. Harun menjelaskan faktor membaiknya perekonomian secara global akan turut menambah penyerapan properti di berbagai negara termasuk Indonesia.


"Bunga masih rendah dan inflasi Indonesia sangat terkontrol," cetus Harun. Hal tersebut menurutnya yang bakal menjadi amunisi kuat untuk mendongkrak penjualan.

Disamping itu, Harun menilai kenaikan harga properti merupakan hal yang wajar saat permintaan membaik. Ia menilai secara umum harga yang ada saat ini masih terbilang rendah. "Dengan semua faktor ekonomi yang positif saat ini maka hanya ada satu arah, yaitu kenaikan harga," cetus Harun, yakin.

Grup Ciputra saat ini juga tengah bersiap menggarap megaproyek properti di Shenyang, China. Proyek yang akan mulai dikerjakan pada pertengahan 2010 ini berada di lahan seluas 313 hektare dengan total nilai investasi mencapai US$ 300 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×