kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) menurunkan target volume produksi CPO tahun ini


Minggu, 22 November 2020 / 17:34 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) menurunkan target volume produksi CPO tahun ini
ILUSTRASI. Cisadane Sawit Raya (CSRA) menurunkan target produksi CPO tahun ini dari 60.000 ton menjadi 45.000 ton.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) memangkas target volume produksi crude palm oil (CPO) di 2020 untuk menjaga profitabilitas di tengah pandemi Covid-19. 

Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA Seman Sendjaja mengatakan, salah satu fokus utama perusahaan adalah bertumbuh secara sehat dalam hal profitabilitas. Seman mengatakan, dari sisi harga, CSRA diuntungkan oleh pemulihan harga CPO di pasar internasional.

Dari sisi volume, walaupun secara umum permintaan meningkat, Cisadane Sawit Raya tetap harus menjaga optimalisasi profitabilitas dikaitkan dengan kapasitas produksi pabrik pengolahan CPO yang ada. "Hasil analisa internal kami untuk dapat tetap menjaga profitabilitas optimal, produksi CPO untuk tahun 2020 ini akan kami revisi ke bawah sebesar 25% dari 60.000 ton menjadi 45.000 ton," kata Seman kepada Kontan.co.id, Kamis (19/11). 

Penurunan target volume produksi diakui Seman disebabkan oleh pembelian tandan buah segar (TBS) pihak ketiga yang menurun cukup drastis. Kemudian, efek kemarau panjang di semester II 2019 yang lalu telah menyebabkan penurunan produksi TBS di sebagian besar wilayah Indonesia dan Malaysia di tahun ini. 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) hitung ulang target penyelesaian pabrik di Sumatra Utara

Selain memangkas target volume produksi, CSRA juga menurunkan budget produksi TBS internal menjadi sekitar 10% dari 330.000 ton menjadi 300.000 ton. Seman menegaskan kembali untuk menjaga profitabilitas tetap optimal, CSRA tetap harus menjaga keseimbangan volume produksi, optimalisasi biaya dan profitabilitas.

"Untuk mencapai itu, kami merevisi target produksi CPO kami lebih rendah dan mengurangi pembelian TBS dari pihak ketiga, yang memiliki margin sangat tipis," kata Seman. Emiten sawit ini mengakui akan memanfaatkan momentum pemulihan harga CPO untuk bertumbuh baik dari sisi volume dan juga profitabilitas secara optimal.

Baca Juga: Pendapatan dan laba Cisadane Sawit Raya (CSRA) menguat di kuartal III 2020

Asal tahu saja, hingga akhir September 2020 CSRA mencatatkan kinerja yang cemerlang. Cisadane Sawit Raya berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 451,24 miliar atau meningkat 20,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Adapun laba bersih CSRA di akhir September 2020 melonjak lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 64,02 miliar. 

Seman mengatakan pada semester II 2020 CSRA akan tetap fokus pada dua hal untuk menjaga kinerja keuangan yang positif. Pertama, dengan optimalisasi profitabilitas dengan melakukan kajian optimalisasi dan pengendalian biaya, volume dan profitabilitas. Kedua, memonitor produksi TBS dengan menerapkan praktik agronomi terbaik untuk mengoptimalkan produktivitas.

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) targetkan pendapatan capai Rp 600 miliar di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×