kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya fokus bermain di dalam negeri


Selasa, 19 Mei 2020 / 04:00 WIB
Cisadane Sawit Raya fokus bermain di dalam negeri


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski virus korona merajalela, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) bergeming dan tetap menargetkan pertumbuhan kinerja. Target produksi tandan buah segar (TBS) sepanjang tahun ini tumbuh 20,46% year on year (yoy) menjadi 350.000 ton. Sementara target produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) naik 37,73% yoy menjadi 65.000 ton. 


Sepanjang tahun lalu, Cisadane Sawit Raya memproduksi 290.548 ton TBS dan 47.194 ton CPO. Mereka juga menghasilkan 10.556 ton minyak inti sawit atawa palm kernel.


Strategi Cisadane Sawit Raya untuk melecut produk tahun ini tak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan itu tetap setia menggarap pasar dalam negeri. "Konsumen kami selama ini masih pabrik pengolahan CPO domestik," kata Sidik Pramono, Sekretaris Perusahaan PT Cisadane Sawit Raya Tbk  saat dihubungi KONTAN, Senin (18/5).


Kalau mengintip laporan keuangan yang terakhir kali dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni periode yang berakhir 31 Desember 2019, Cisadane Sawit Raya mencatatkan transaksi dengan tiga mitra bisnis besar, yakni PT Musim Mas, PT Pacific Palmindo Industri dan PT Maju Indoraya. Total nilai transaksi ketiganya mencapai Rp 371,28 miliar atau sekitar 75,42% terhadap total pendapatan Rp 492,29 miliar.


Selain keyakinan meraih pasar, target produksi Cisadane Sawit Raya mempertimbangkan kemampuan produksi. CSRA mengaku hingga kini operasional perkebunan maupun pabrik di Sumatra Utara dan Sumatra Selatan masih berjalan normal. Tentu mereka berupaya menerapkan protokol pencegahan Covid-19.


Dalam keterangan tertulis pekan lalu, Seman Sendjaja, Direktur PT Cisadane Sawit Raya Tbk menyatakan pandemi Covid-19 menekan ekonomi global. Tak terkecuali bisnis CPO. Kekhawatiran terbesarnya adalah dampak korona menekan harga jual. Makanya mereka juga menerapkan dan meningkatkan produktivitas.  


Sementara di keterbukaan informasi BEI, Kamis (14/5), Cisadane Sawit Raya menjelaskan, penjualan 2019 turun karena rata-rata harga jual TBS dan CPO lebih rendah ketimbang 2018. Selain itu volume penjualan CPO turun 12% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×