Reporter: Tri Sulistiowati |
JAKARTA, Tingginya permintaan konsumen untuk menggunakan transportasi udara membuat Citylink Airlines terus kembangkan bisnis. Rencananya pada semester dua tahun ini, Citilink bakal menyasar penumpang pesawat di kawasan Indonesia bagian timur.
Direktur Utama Citilink Airlines, Arief Wibowo melihat ada potensi yang besar di kawasan tersebut. Bila tidak molor dari jadwal, ekspansi Citylink ke Indonesia bagian timur akan dilakukan pada September tahun ini.
Untuk melayani penerbangan tersebut, Citylink telah memesan tujuh unit pesawat properler berjenis ATR72-600. Nantinya, pesawat tersebut akan menjadi armada feeder dari armada Airbus milik Citilink yang melayani rute-rute utama. “Pesawat ini bisa melayani permintaan penerbangan, misalnya ke Banyuwangi, Cilacap dan lainnya,” tambahnya, Jakarta (21/13).
Tujuh pesawat tersebut akan didatangkan secara bertahap mulai September hingga November tahun ini. Untuk penerbangan pertama akan dilakukan tiga hari setelah pesawat datang.
Citylink telah memesan armada ini pada pertengahan tahun lalu. Ketujuh pesawat propeller ini akan ditempatkan di Batam dan akan melayani delapan rute seperti Batam-Palembang, Batam-Jambi, dan lainnya.
Untuk mendatangkan tujuh pesawat ini, Citylink harus merogoh koceknya sekitar US$ 19 juta untuk setiap unitnya. Untuk pengadaan armada baru ini Citilink menggunakan sistem leasing. Sayangnya, Arief enggan mengungkapkan sumber dana tersebut.
Dengan adanya armada propeller ini , Citilink merevisi target penumpangnya dari 7,2 juta penumpang menjadi 7,9 penumpang. Hingga saat ini jumlah armada Cilink sebanyak 21 unit dan melayani 215 penerbangan. “Pasar disana lumayan besar lebih dari 10% dari total jumlah penumpang domestik. Selaint itu, hasil survei saya, ada lebih dari 40 bandara di seluruh indonesia yang memiliki runway pendek,” kata Arief.
Citilink telah mempunyai 70 rute dalam negeri dan 16 rute internasional. Pada tahun 2016 Citilink menargetkan dapat merambah kebeberapa negara asia seperti Malaysia, KualaLumpur, Singapura, Vietnam, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News