Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai Citilink Indonesia menyatakan sampai saat ini, pihaknya masih terus berusaha bangkit dan meningkatkan kinerja operasional setelah sempat mengalami "Zero Operation".
Resty Kusandarina, VP Corporate Secretary Citilink Indonesia menyatakan, selama bulan Juni, terlihat peningkatan isian penumpang seiring dengan relaksasi kebijakan dari pemerintah.
Baca Juga: Berikut 5 bandara yang sediakan layanan rapid test dan tarifnya
"Kami melihat “hope” atas industri ini ke depan sehingga upaya dan inisiatif penyelamatan dilakukan tidak hanya untuk perusahaan tapi juga untuk karyawan," ujarnya kepada Kontan, Minggu (5/7).
Saat ini, tingkat rata-rata keterisian kursi penerbangan (SLF) Citilink setelah kembali beroperasi pada periode 1-30 Juni 2020 adalah sebesar 40% atau dengan rata-rata per hari 68 sampai dengan 100 flights per hari.
Pada Juli, angka meningkat dengan jumlah flights yang akan mencapai rata-rata 168 per hari dan akan terus bertambah secara bertahap dengan target di kuartal IV nanti mencapai 200 flights per hari, atau sekitar 68% dari kondisi normal.
Baca Juga: Penumpang Citilink bisa rapid test Covid-19 gratis, berikut syaratnya
"Sebagai strategi bertahan, Citilink mengupayakan sumber pendapatan lain di luar penumpang yaitu melalui pengembangan layanan kargo sebagai upaya diversifikasi lini penunjang bisnis perusahaan dengan menggunakan berbagai jenis pesawat yang dimiliki Citilink seperti Airbus A320, pesawat berbadan lebar Airbus A330-900 NEO hingga pesawat khusus kargo (freighter) Boeing 737-500," lanjutnya.