Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Adi Wikanto
Tangerang. Maskapai berbiaya murah Citilink Indonesia berupaya melepaskan diri dari larangan terbang oleh Uni Eropa. Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk ini tengah bersiap diri untuk menghadapi audit untuk bisa melepas larangan tersebut.
Diharapkan pada akhir tahun persoalan ini sudah bisa teratasi. "Saat ini kami masih fokus melepaskan Citilink EU band," ujar Albert Burhan, CEO PT Citilink Indonesia saat ditemui di hanggar GMF Aero Asia, Selasa(1/3).
Jika tak ada aral melintang, proses audit akan dilakukan pada bulan April nanti. Selang 3 bulan akan dilanjutkan dengan rapat penentuan untuk memutuskan apakah larangan itu harus dicabut atau tidak. Keputusan tersebut harus disetujui paling tidak sekitar 28 negara.
Meski belum berniat terbang ke Eropa tapi status bebas terbang ke Eropa ini menjadi penting. Soalnya hal itu juga turut mempengaruhi ekspansi perusahaan.
Kerja sama dengan maskapai asing dianggap akan lebih mudah terjalin jika Citilink sudah mengantongi kebebasan lisensi tersebut. "Mudah-mudahan kita bisa keluar," tandasnya.
Setelah persoalan larangan terbang Eropa rampunh, perseroan baru akan melanjutkan proses mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Harapannya sertifikasi ini bisa meningkatkan keselamatan Citilink sekaligus image perusahaan. Sebelumnya Garuda sudah terlebih dulu mengantongi psda 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News