Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Perusahaan e-commerce JD.ID yang terafiliasi dengan JD.com bekerja sama dengan Citilink Indonesia. Kontrak kerja sama ini dilaksanakan selama setahun, dimulai pada 31 Agustus 2017 hingga 30 Agustus 2018. Bentuk kerja sama ini dibagi dalam tiga fase.
Fase pertama, penumpang Citilink yang bertransaksi tiket melalui situs resmi Citilink akan mendapatkan voucer JD.ID sebesar Rp 100.000 tanpa pembelian minimum. Penumpang Citilink yang membeli di JD.ID dengan voucer ini bisa memilih barangnya akan diantar langsung ke rumah, diambil di booth Citilink Indonesia di bandara, atau diberikan saat berada di kabin pesawat. Fase pertama akan dimulai pertengahan September 2017.
Kedua, akan disediakan JD.ID Citilink Digital Lounge. Digital lounge ini masih dikonsep. Di dalamnya, akan terdapat product demo station, wifi service, dan inlounge shopping. Nantinya, fasilitas ini akan ada di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, diperkirakan pada kuartal satu tahun 2018.
Ketiga adalah adanya fasilitas entertainment di dalam pesawat. Biasanya di dalam pesawat, para penumpang hanya bisa menonton film dan mendengarkan musik. Nantinya, akan ditambahkan layanan berbelanja online menggunakan JD.ID di dalam pesawat.
"Kerja sama ini merupakan kerja sama pertama kali yang dilakukan e-commerce Indonesia dengan maskapai penerbangan Indonesia," ujar Zhang Li, President Director JD.ID pada acara penandatanganan kerja sama di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta (31/8).
Pihak Citilink berharap dengan adanya kerja sama ini, kedua belah pihak bisa melayani pelanggan dengan lebih baik lagi. "Diharapkan aliansi bisnis ini dapat memberikan nilai tambah dengan memberikan manfaat yang ditawarkan, baik kepada penumpang Citilink Indonesia maupun pelanggan shopping di JD.ID," ujar Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama Citilink Indonesia.
Dikaitkan dengan JD.com yang berbasis di China, pihak Citilink belum berencana membuka rute penerbangan ke China. Namun, Citilink sudah melayani penerbangan charter ke 11 kota di China. "Reguler belum membuka karena konsentrasi ke charter dulu. Kami ingin meningkatkan awareness Citilink di China supaya kuat," ujar Juliandra.
Citilink berharap, kerja sama ini bisa menaikkan pemasukan di sektor ancillary income sebesar 10% hingga 15%. Hingga akhir tahun nanti, Citilink menargetkan jumlah penumpang sebesar 13 juta penumpang. Untuk target pendapatan hingga akhir tahun, Citilink enggan menyebut. Namun hingga saat ini, kedua target tersebut sudah tercapai sebesar 56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News